Dievaluasi Kementerian, Pertamina Bakal Rombak Dirut Jadi Ahok?
Apa benar posisi dirut saat ini akan digantikan Ahok
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemerintah menegaskan tak ada alasan khusus terkait evaluasi PT Pertamina. Kementerian BUMN mengevaluasi lima BUMN yakni PT PLN, PT Indonesia Asahan Aluminium, PT Bank Tabungan Negara, dan PT Bank Mandiri, dan PT Pertamina.
Dari kelima perusahaan tersebut, hanya PT Pertamina yang tidak kosong jabatan direktur utamanya. Saat ini, Pertamina dipimpin oleh Nicke Widyawati yang menduduki jabatan dirut sejak Agustus 2018 lalu. Terpilihnya Nicke berdasarkan pengajuan langsung dari Menteri BUMN kala itu, Rini Soemarno.
Evaluasi yang dilakukan kementerian memunculkan dugaan akan ada perombakan pimpinan di perusahaan pelat merah tersebut. Apalagi, PT Pertamina disebut-sebut sebagai salah satu BUMN yang berpotensi kuat diisi oleh Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ada prediksi Ahok akan menempati Dirut Pertamina atau PLN. Ada pula yang menyebut Ahok akan dijadikan Komisaris Utama (Komut) Pertamina.
Baca Juga: Erick Thohir Enggan Tanggapi Masalah Status Mantan Narapidana Ahok
1. Kementerian sebut, evaluasi tidak harus hanya pada BUMN yang kosong dirutnya
Stafsus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, tak ada alasan khusus terkait hal itu. Menurut dia, semua BUMN akan mendapat giliran dievaluasi. "Kan gak harus kosong (jabatan) baru dievaluasi. Evaluasinya itu terkait kinerja. Keuangan iya, kinerja pelayanan iya," katanya.
Evaluasi pada lima BUMN ini ditargetkan rampung tahun ini. Menurut dia, perusahaan tidak sehat apabila dipimpin oleh pelaksana tugas (Plt). Sebab, kewenangannya terbatas.
"Kalau Plt apa pun itu dibilang tidak sehat di perusahaan. Apa pun namanya harus dikejar juga untuk cari yang definitif. Karena bagi direksinya pun kalau dia Plt kan kewenangannya terbatas, susah ambil keputusan," ungkapnya.
Baca Juga: Pertamina Dievaluasi Kementerian BUMN, Jadi Ditempati Ahok?