Dorong Inklusi Keuangan, Investree Gunakan Tanda Tangan Digital
Prosedur pencairan pinjaman bisa lebih cepat
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Perusahaan perintis di bidang regulatory technology (regtech) PrivyID (PT Privy Identitas Digital) berkolaborasi dengan perusahaan pionir teknologi finansial marketplace lending Investree (PT Investree Radhika Jaya).
Implementasi tanda tangan digital PrivyID pada aplikasi Investree diprediksi mampu mengoptimalkan waktu proses registrasi. Selain itu, menurunkan risiko penipuan identitas pribadi secara signifikan.
“Tanda tangan digital PrivyID memiliki beberapa keunggulan. Pertama, penandatanganan bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja tanpa harus bertatap muka. Kedua, proses bisa diselesaikan dalam waktu kurang dari satu menit. Ketiga, tanda tangan digital PrivyID lebih aman karena mampu melakukan verifikasi identitas penanda tangan sekaligus memastikan autentisitas isi dokumen elektronik,” ungkap CEO PrivyID, Marshall Pribadi di Jakarta, Rabu (18/9).
1. Kerja sama PrivyID dapat mempercepat prosedur pencairan pinjaman
Co-Founder & CEO Investree, Adrian Gunadi, menyambut baik kerja sama ini. Dalam memberikan layanan yang terbaik bagi pengguna Investree, Investree tak hanya memprioritaskan kolaborasi dengan rekanan yang terpercaya, tapi juga memiliki visi dan misi yang sejalan dengan Investree.
Menurut Adrian, PrivyID saat ini merupakan satu-satunya Penyelenggara Sertifikat Elektronik Tersertifikasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia. Investree dan PrivyID memiliki tujuan yang sama, yaitu menghadirkan kemudahan dan kenyamanan bagi pengguna Investree yang mencakup proses registrasi dan verifikasi.
"Maka dari itu, kami ingin meningkatkan user experience menjadi lebih baik. Kerja sama dengan PrivyID ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi keberlangsungan bisnis Investree, terutama dalam meningkatkan jumlah Borrower dan Lender serta mempercepat prosedur pencairan pinjaman," kata Adrian.
Baca Juga: BKPM Dukung Mitsubishi Perluas Investasi Sebesar Rp1,8 Triliun