Faisal Basri: Kartu Prakerja Gak Jelas, Alihkan Buat Bansos Saja
Utamakan untuk membuat orang tidak kelaparan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ekonom Faisal Basri menilai program Kartu Prakerja tak berdampak signifikan dalam mendukung ketahanan ekonomi pekerja. Menurut dia, sasaran peserta program Kartu Prakerja tak sesuai dengan kondisi saat ini.
"Angka pengangguran naik akibat COVID-19, dari 4,99 persen saya perkirakan (sekarang) di atas 7 persen. Jadi pastikan orang yang menganggur itu tidak kelaparan. Itu yang paling penting dulu, sehingga dia tidak melakukan tindakan-tindakan yang cenderung kekerasan. Kan sekarang kekerasan meningkat, ya. Penjambretan, bahkan di Jalan Sudirman (Jakarta) ada yang sudah berani jambret (karena lapar)," kata Faisal dalam wawancara khusus bersama IDN Times, Selasa (15/9/2020).
Baca Juga: Faisal Basri: Gas Rem Gas Rem, Itu Gak Ada Strategi, Itu Trial Error
1. Bansos tunai kunci ketahanan ekonomi
Faisal mengatakan, kunci ketahanan ekonomi bukanlah training Kartu Prakerja, melainkan bantuan langsung tunai. Sebab, kata dia, ada bermacam pengangguran, misalnya menganggur karena PHK, menganggur karena dirumahkan tetapi tidak di-PHK, atau buruh migran yang dipulangkan karena kasus COVID-19.
"Kemudian ada pekerja yang baru. Jadi dia baru lulus, masuk ke pasar kerja, nah idealnya Kartu Prakerja ini buat yang pertama itu. Nah, yang menganggur karena dia baru lulus atau masuk ke pasar kerja ini berapa persen dari total yang menganggur?" tanya Faisal.
Baca Juga: Pendaftar Kartu Prakerja Gelombang 9 Telah Capai 5,8 Juta Orang