TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Harga Emas Melejit, Tamasia Targetkan 150 Kilogram Emas Terjual 

Harga emas diprediksi terus meroket hingga akhir 2019

IDN Times/Indiana Malia

Jakarta, IDN Times - PT Tamasia Global Sharia, startup penyedia jasa transaksi jual beli fisik emas digital, menargetkan penjualan emas fisik mencapai 150 kilogram pada 2019.

Menurut Chief Executive Officer Tamasia, Muhammad Assad, target bisa terpenuhi lantaran pasar emas terus bertumbuh.

Baca Juga: Mau Investasi? Yuk, Pelajari Tabungan Emas

1. Harga emas diprediksi terus meroket hingga akhir 2019

IDN Times/Indiana Malia

Pada awal Juni 2019, harga emas tercatat hanya berada pada kisaran angka Rp620 ribu per gram. Sementara pada hari ini, harga beli emas mencapai Rp723 ribu per gram. Assad mengatakan, kenaikan harga emas diprediksi masih terjadi hingga akhir tahun 2019.

"Prediksi saya pribadi bisa sampai Rp800 ribu per gram sampai akhir tahun," ungkap Assad dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (15/8).

2. Perang dagang jadi salah satu faktor kenaikan harga emas

ANTARA

Menurut Assad, investasi emas merupakan sarana yang sangat menguntungkan saat ini. Sebab, dalam tiga bulan terakhir harga emas dunia kian melambung yang memengaruhi harga emas di Tamasia, yang mengacu nilai emas PT Aneka Tambang (Antam).

"Kenaikan harga emas juga berkaitan dengan dampak pelemahan ekonomi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok yang tak kunjung mereda," kata Assad.

3. Pemangkasan suku bunga acuan memengaruhi harga emas

ANTARA

Pengaruh lainnya, lanjut Assad, adalah suku bunga acuan di berbagai negara yang ikut dipangkas. Menurut dia, banyak bank sentral memotong suku bunga, terutama The Feds.

"Saat suku bunga dipotong, orang gak akan taruh uang di bank. Capital market juga kita lihat agak goyang terdampak. Itu membuat harga emas melonjak tinggi," jelasnya.

4. Tamasia telah mendaftar di Bappebti

IDN Times/Indiana Malia

Terkait kewajiban regulasi sebagai operasional penyelenggaraan pasar fisik emas digital di bursa berjangka, Tamasia telah mendaftar di Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti). Assad mengatakan, seluruh persyaratan dipenuhi, tinggal menunggu pengesahan beberapa aspek.

"Intinya sistem akan terkoneksi dengan Bappebti dan uang dari masyarakat akan masuk ke rekening terpisah dan dikliring. Kami ingin segera mendapatkan lisensi Bappebti, kepastian, dan kenyamanan jadi komitmen kami," ungkapnya.

 

Baca Juga: Aparat SWI Amankan Ribuan Fintech dan Investasi Ilegal

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya