TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Imbas Pelonggaran Lockdown di AS dan Eropa, IHSG Ditutup Menghijau

Pasar berekspektasi pada hasil rapat The Fed

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Jakarta, IDN Times - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) sore ini ditutup menghijau seiring dilonggarkannya kebijakan karantina wilayah (lockdown) di Amerika Serikat dan Eropa.

IHSG ditutup menguat 37,77 poin atau 0,83 persen ke level 4.567,32. Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 9,3 poin atau 1,39 persen menjadi 680,46.

"Penguatan IHSG ditopang sentimen eksternal, terutama mulai dibuka secara terbatasnya aktivitas ekonomi di beberapa negara bagian Amerika dan Eropa," kata analis Indopremier Sekuritas Mino seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/4).

Baca Juga: Daftar Saham-saham yang Bisa Diburu selama Ramadan

1. Pasar berekspektasi pada hasil rapat bank sentral AS, The Fed

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Selain itu, penguatan indeks dipengaruhi ekspektasi pasar terhadap hasil rapat bank sentral AS The Federal Reserve, yang akan dirilis tengah malam nanti.

The Fed kemungkinan masih akan mengeluarkan pernyataan "dovish", yang masih mendukung kebijakan pelonggaran moneter untuk membantu memulihkan perekonomian yang terdampak wabah.

Dibuka menguat, IHSG nyaman bergerak di teritori positif hingga penutupan perdagangan saham.

2. Sektor infrastruktur melambung paling tinggi

Tol Manado-Bitung (Dok. Kementerian PUPR)

Secara sektoral, tujuh sektor meningkat. Sektor infrastruktur naik paling tinggi yaitu 3,72 persen, diikuti sektor industri dasar dan sektor manufaktur masing-masing 2,79 persen dan 1,82 persen.

Sementara, tiga sektor terkoreksi. Sektor properti turun paling dalam yaitu minus 1,07 persen, diikuti sektor perdagangan dan sektor keuangan dasar masing-masing minus 0,46 persen dan minus 0,42 persen.

Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi jual saham oleh investor asing yang ditunjukkan dengan jumlah jual bersih asing atau "net foreign sell" sebesar Rp401,72 miliar.

Baca Juga: Saham BUMN Anjlok, Pemerintah Kaji Buyback Saham Pelat Merah 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya