Indef: Pemindahan Ibu Kota Sumbang 0,02 Persen Pertumbuhan Ekonomi
Pemindahan ibu kota dinilai belum sesuai harapan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (Indef) memprediksi pemindahan ibu kota hanya menyumbang 0,02 persen terhadap pertumbuhan ekonomi. Peneliti Indef M Rizal Taufikurahman mengatakan, pemindahan ibukota diharapkan berpengaruh terhadap pemerataan pendapatan wilayah antar provinsi. Namun, hasil temuan Indef tidak demikian.
"Justru yang berdampak besar Kaltim, Kalimantan Utara, dan Kalsel. Jika dilihat aspek ekonomi, pemindahan ibukota belum sampai pada apa yang diharapkan. Di sektor konsumsi, Kaltim yang paling berdampak," kata Rizal saat dalam diskusi Law & Regulations Outlook 2020 di Jakarta, Rabu (22/1).
1. Konsumsi akan meningkat dalam jangka pendek
Dalam jangka pendek, kata Rizal, konsumsi memang naik. Namun, dalam jangka panjang konsumsi akan semakin menurun. Menurut dia, apabila ibu kota sudah stabil otomatis terjadi penurunan atau stabilisasi.
"Konsumsi yang paling tinggi di Kaltim. Sulsel juga akan mendapatkan dampak jumlah konsumsi. Di Kalimantan sendiri tidak terlalu mendorong," kata Rizal.
Baca Juga: Bappenas Lakukan Studi Kelayakan Teknis Calon Lokasi Ibu Kota Baru
Baca Juga: Anggaran Pemindahan Ibu Kota di APBN 2020 Dipastikan Rp2 Triliun