Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, Inflasi Diprediksi Terus Melambung
Permintaan konsumen selalu meningkat saat akhir tahun
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Inflasi pada bulan Desember diprediksi lebih tinggi dibandingkan November. Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto mengatakan, hal itu disebabkan kenaikan bahan pangan dan transportasi jelang libur Natal dan Tahun Baru.
"Inflasi bulan Desember memang selalu lebih tinggi dibanding bulan lainnya. Yang harus diwaspadai itu saat Ramadan, Idulfiti, Natal dan Tahun Baru. Di negara mana pun, pada bulan Desember pasti inflasi tinggi karena permintaan konsumen selalu meningkat," tutur Suhariyanto di Jakarta, Senin (2/12).
Baca Juga: Jaga Inflasi dan Stabilitas Harga, Jabar-BI Buat Pilot Project P3DP
1. Harga beras diprediksi masih stabil
Suhariyanto lantas meminta pemerintah untuk mengantisipasi laju inflasi, terutama pada komoditas makanan dan sektor transportasi. Ia meyakini harga tiket pesawat pasti bakal naik.
"Inflasi Desember akan lebih tinggi, tetapi mudah-mudahan terkendali. Khusus harga beras, kami gak khawatir karena beberapa bulan terakhir meski ada kenaikan satu koma sekian persen, di level eceran harganya masih stabil," katanya.
Baca Juga: BPS: Inflasi November 0,14 Persen, Tertinggi di Manado