Kalung Antivirus Corona Belum Diuji Klinis, Kementan: Butuh Waktu Lama
Produk berbasis Eucalyptus masih dalam skala penelitian lab
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry menegaskan uji klinis produk herbal berbasis eucalyptus yang menjadi kandungan kalung antivirus corona membutuhkan waktu lama. Meski belum melalui tahap uji klinis, Kementan telah menyatakan akan memproduksi kalung yang dipercaya mampu menangkal virus corona itu secara massal dalam bentuk inhaler, roll on, salep, balsem, diffuser, hingga Kalung itu.
"Kalau ditanyakan kenapa belum uji klinis, itu perlu waktu cukup lama. Kalau terkait vaksin dan medicine oral itu perlu waktu 18 bulan, rata-rata 1,5 tahun itu fase 1, fase 2. Itulah kenapa beberapa negara di dunia ini masih bekerja untuk mencari vaksin melawan COVID-19," kata Fadjry dalam konferensi pers daring, Senin (6/7/2020).
Baca Juga: Kementan: Kalung Antivirus Corona Belum Diuji untuk COVID-19
1. Produk berbasis eucalyptus masih dalam skala penelitian laboratorium
Fadjry mengatakan beberapa produk berbasis eucalyptus masih dalam skala penelitian laboratorium. Namun, tetap berpotensi untuk menekan perkembangan virus.
"Saya gak mengklaim (antivirus) COVID-19. Kami hanya menguji kepada corona model karena kami punya alfacorona, betacorona, gamacorona, deltacorona, dan COVID-19 ini bagian dari betacorona," jelasnya.
Baca Juga: Pemerintah Jangan Bohongi Publik dengan Inovasi Kalung Antivirus Kementan