Kasus COVID-19 Meningkat, Permintaan Emas Berjangka Ikut Naik
Investor masih ragu COVID-19 segera berakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Emas berjangka naik pada akhir perdagangan Senin waktu Chicago, Amerika Serikat (Selasa pagi WIB). Lonjakan kasus virus corona membuat permintaan terhadap aset aman meningkat, meski penguatan ekuitas dan data sektor jasa AS yang positif telah membatasi kenaikan logam mulia.
Berdasarkan data dari Worldometers, total kasus positif virus corona di seluruh dunia mencapai 11.739.169. Sementara, 540.660 orang dinyatakan meninggal dunia.
Baca Juga: 4 Jenis Investasi dengan Modal Murah yang Cocok buat Pemula
1. Investor masih ragu COVID-19 segera berakhir
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi COMEX New York Mercantile Exchange, naik 3,5 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.793,50 dolar AS per ounce. Akhir pekan lalu, emas berjangka turun tipis 2,70 dolar AS atau 0,15 persen menjadi 1.787,30 dolar AS per ounce.
Emas berjangka naik 10,1 dolar AS atau 0,57 persen menjadi 1.790,00 dolar AS per ounce pada akhir perdagangan Kamis (2/7/2020), setelah jatuh 20,6 dolar AS atau 1,14 persen menjadi 1.779,90 dolar AS per ounce pada Rabu (1/7/2020).
"Investor ragu pemulihan ini akan tetap bertahan karena kita semua mengharapkan kembali sehat. Kita mungkin memiliki pemulihan yang lebih lama, dan itu seharusnya mendukung harga emas," kata Edward Moya, analis pasar senior di broker OANDA seperti dikutip dari Antara.
Baca Juga: Harga Emas Antam 7 Juli Naik Jadi Rp934 Ribu per Gram, Jual Gak Ya?