TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pangsa Pasar Luas, Volume Ekspor Rajungan Digenjot 

Ekspor rajungan akan menyasar Tiongkok dan Jepang

IDN Times/ Muchammad Haikal

Jakarta, IDN Times - Komoditas rajungan diharapkan mampu berkontribusi terhadap target ekspor produk perikanan 2020 sebesar US$ 6,47 miliar. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Agus Suherman mengatakan KKP menargetkan volume ekspor rajungan meningkat di 2020.

“Rajungan merupakan salah satu komoditas unggulan ekspor Indonesia di tahun 2019. Merujuk data sementara dari Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor rajungan termasuk di dalamnya kepiting sebesar USD 393 juta, dengan volume 25,9 ribu ton," kata Agus dalam keterangan tertulis, Selasa (21/1).

1. Ekspor rajungan dari Jawa Tengah mencapai Rp30,37 miliar

instagram.com/andre_susanto80

Agus mengatakan, Provinsi Jawa Tengah merupakan salah satu daerah penghasil rajungan. Sampai 21 Januari 2020, sebanyak 161 ton rajungan senilai Rp 30,37 miliar berhasil diekspor dari Kabupaten Demak dan Rembang ke Amerika Serikat dan Hongkong. Ekspor produk rajungan tersebut berasal dari 5 Unit Pengolahan Ikan (UPI) Rajungan yang berada di Kabupaten Demak dan Rembang.

"Salah satu pemasok utamanya Desa Betahwalang, Kabupaten Demak, yang kerap dikenal sebagai 'Kota Rajungan'," ungkapnya.

Baca Juga: Perdana di Tahun 2020, Banyuwangi Ekspor Hasil Perikanan Rp13 Miliar

2. Pangsa pasar rajungan dari Amerika Serikat hingga Inggris

instagram.com/hobimakanenak

Menurut Agus, pangsa pasar rajungan sangat luas. Mulai dari Amerika Serikat, China, Malaysia, Jepang, Singapura, Prancis, hingga Inggris. Saat ini Amerika Serikat masih menjadi pasar terbesar untuk ekspor komoditas rajungan yang didominasi dengan produk olahan dalam kemasan kedap udara atau kaleng.

Namun, tidak menutup kemungkinan permintaan akan terus bertambah dari negara lain seperti Tiongkok yang menggemari produk rajungan dalam kondisi hidup, segar atau dingin. Sementara, Jepang banyak membeli produk rajungan yang diolah atau diawetkan tidak dalam kemasan kedap udara.

"Potensi pasar rajungan sangat luas, maka dari itu kami ingin terus meningkatkan produk komoditas rajungan dalam negeri," kata Agus.

Baca Juga: Buka Lagi Keran Ekspor Bayi Lobster, Edhy Tak Benci Susi Pudjiastuti

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya