TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertumbuhan UMKM Indonesia Masih Rendah, Ini Sebabnya 

Pasar domestik dibanjiri produk impor lewat e-commerce

(Pameran UMKM di Bandung) IDN Times/Yogi Pasha

Jakarta, IDN Times - UMKM harus bisa mengambil peran lebih besar dalam perekonomian nasional. Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pertumbuhan UMKM di Indonesia terbilang sangat rendah.

"Banyak faktor mengapa UMKM sulit berkembang. UMKM kita tidak terintegrasi terhadap supply chain. Oleh karena itu, kami akan mendorong UMKM untuk masuk ke pasar global value chain," kata Teten dalam keterangannya, Kamis (5/12).

Baca Juga: Dorong Koperasi dan UMKM Naik Kelas, Ini 5 Jurus Menteri Teten Masduki

1. Pasar domestik dibanjiri produk impor lewat e-commerce

IDN Times/Yogi Pasha

Teten mengakui pasar domestik saat ini sudah dibanjiri produk impor yang memiliki daya saing kuat dengan harga kompetitif, lewat pasar e-commerce. Menurut dia, produk UMKM Indonesia harus bisa bersaing dengan produk impor tersebut.

"Makanya, kita harus memperkuat UMKM, baik dari sisi daya saing hingga kualitas produknya," kata dia.

2. Ekspor UMKM Indonesia hanya 14 persen

Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X meninjau stan UMKM di Grebeg UMKM DIY 2019 Bank Indonesia. IDNTimes/Holy Kartika

Bila dibandingkan dengan negara lain, lanjut Teten, kontribusi ekspor UMKM Indonesia hanya 14 persen saja. Sementara, di Vietnam sudah mencapai 17 persen, Malaysia di atas 20 persen, Thailand di atas 30 persen, Jepang 55 persen, dan China 70 persen.

Teten berharap konsolidasi program antar kementerian akan diarahkan pada konsolidasi pembiayaan agar terarah untuk sektor produksi dan unggulan.

"Selain itu, UMKM juga harus dikonsolidasikan ke arah value based komoditi. Kita banyak memiliki kekayaan sumber daya alam hayati. Saya berharap UMKM tidak melulu main di pasar lokal," ungkapnya.

Baca Juga: Bocoran Kunci Sukses Produk UMKM Indonesia Agar Bisa Ekspor ke Eropa

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya