Balitbangtan: Kalung Antivirus Corona Sudah Diujikan ke Pasien Positif
Tapi tidak dilihat hasilnya, hanya diminta testimoninya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) mengakui bahwa kalung antivirus corona bukanlah benar-benar antivirus corona karena tidak pernah menjalani uji klinis. Meski begitu, produk eucalyptus ini diklaim berpotensi membunuh virus corona berdasarkan uji laboratorium.
"Sudah diujicoba kepada 16 pasien positif (COVID-19). Kami hanya me-record testimoni mereka tetapi tidak melakukan pengujian terhadap kondisi kesehatannya," kata Kepala Badan Litbang Pertanian Fadjry Djufry dalam konferensi pers, Senin (6/7/2020).
Baca Juga: Ini Alasan Kementan Produksi Kalung Antivirus Corona yang Belum Teruji
1. Kalung antivirus corona diklaim dapat melegakan napas hingga menghilangkan mual
Fadjry menjelaskan, testimoni dari pasien tersebut di antaranya melegakan pernapasan, menghilangkan pusing, mual dan nyeri lainnya, perasaan lebih nyaman dan tenang. "Aromanya yang segar membuat pengguna merasakan rasa enak saat dihirup," katanya.
Fadjry menambahkan, beda eucalyptus yang dihasilkan Balitbang Kementan (Balitbangtan) dengan yang ada di pasaran adalah formulanya. Produk yang dihasilkan Balitbangtan, kata dia, terdiri dari kombinasi beberapa minyak bahan aktif, tidak hanya eucalyptus saja.
Namun secara proporsional, eucalyptus memang yang paling dominan. Karena bahan baku yang digunakan sudah terstandar, kata dia, maka produk dan kandungan bahan aktifnya juga akan terstandar.
"Berbeda bila kita menggunakan kayu putih yang banyak beredar di pasaran. Kandungan bahan aktif 1,8-Cineole sangat beragam, dari konsentrasi yang tinggi, sedang dan rendah. Sehingga bila akan digunakan, konsentrasi bahan aktif harus diukur dulu agar mampu mentralisir virus yang ada di rongga hidung," jelasnya.
Baca Juga: Kalung Antivirus Corona Belum Diuji Klinis, Kementan: Butuh Waktu Lama