TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

10 Tips Bisnis Penyewaan Pakaian agar Makin Cuan

Bisnis fashion tak pernah mati gaya

ilustrasi gerai pakaian (pexels.com/ Mart Production)

Pakaian yang merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Mode dan tren pakaian pun terus berubah dengan cepat. Selain untuk keperluan sehari-hari, ada juga pakaian yang hanya dipakai pada saat-saat tertentu. Seperti dalam acara pesta, karnaval atau acara tematik lainnya.

Jenis pakaian yang masuk dalam kategori tersebut biasanya jarang orang membelinya tetapi lebih memilih menyewa karena lebih ekonomis.  Harga jenis pakaian khusus memang rata-rata cukup tinggi karena faktor bahan dan kerumitan dalam pembuatannya. Karena itu memilih untuk menyewa adalah pilihan yang lebih masuk akal.

Itu sebabnya banyak usaha penyewaan pakaian yang terus bermunculan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Walaupun tempat penyewaan sudah banyak, bukan berarti kamu yang ingin mempunyai usaha penyewaan pakaian tidak punya kesempatan lagi. Jika kamu tertarik untuk mencoba bisnis penyewaan pakaian ini, simak 10 tips berikut ini.

Baca Juga: 3 Tips Kembangkan Bisnis di Momen Spesial, Raup Cuan Maksimal!

1. Tentukan target pasar

ilustrasi membidik target (Pixabay.com/Barskefrank)

Kamu bisa menyesuaikan golongan apa yang ingin kamu bidik sebagai sasaran bisnis penyewaan pakaian milikmu. Kamu bisa memilih golongan remaja , pekerja kantor ataupun anak-anak. Pertimbangkan faktor plus minusnya dalam memilih target pasar.  Kamu juga perlu mengukur kemampuan keuangan dari masing-masing target agar sesuai dengan nilai sewa jenis pakaian yang kamu sewakan.

Jika target pasar kamu adalah remaja atau pelajar yang kebanyakan belum  memiliki penghasilan sendiri, sebaiknya kamu tidak memasang tarif sewa yang terlalu tinggi.

2. Tentukan jenis pakaian

ilustrasi memilih pakaian (Pexels.com/ Ron Lach)

Ada banyak ragam pakaian yang bisa disewakan. Ada jenis pakaian daerah, kostum karnaval atau pawai dan sekarang ini penyewaan pakaian kerja dan hang out pun ada peminatnya loh. Untuk awal, sebaiknya kamu fokus kepada salah satu jenis pakaian dulu sebelum mengembangkan bisnis dengan menambah jenis pakaian lainnya.

Untuk pakaian yang berlatar belakang daerah, sebaiknya kamu mempelajari pengetahuan tentang pakaian dari masing-masing daerah tersebut agar apa yang kamu sewakan sesuai dengan kriteria.

Untuk jenis pakaian karnaval biasanya lebih bebas berkreasi namun tetap harus memperhatikan tema dan memberikan keunikan agar menarik sesuai tujuannya sebagai kostum pertunjukan.

Sedangkan untuk pakaian hang out dan baju kerja, kamu perlu mengikuti  perkembangan tren. Sesuai dengan tipikal target yang ingin selalu tampil up to date.

3. Ikuti perkembangan informasi

ilustrasi majalah fashion (Pexels.com/ freestocks.org)

Selain mengikuti perkembangan mode, kamu juga sebaiknya menyimak tanggal-tanggal yang identik dengan perayaan tertentu. Misalnya saja saat perayaan kemerdekaan, akan banyak permintaan penyewaan baju tradisional, begitu juga dengan peringatan sumpah pemuda yang biasanya banyak kegiatan bertemakan kebudayaan daerah.

4. Tambah dan update koleksi

ilustrasi gerai pakaian (Pexels.com/ Ksenia Chernaya )

Walau perlahan-lahan, koleksi pakaian yang disewakan harus terus ditambah agar pelanggan mempunyai banyak pilihan. Ini juga untuk menjaga loyalitas pelanggan agar ketika mereka menyewa kembali tidak diberikan pakaian yang sama atau yang itu-itu saja.

Kamu juga perlu memperhatikan kelengkapan aksesori pakaian kamu agar bernilai plus dan menarik minat pelanggan. Pelanggan tentu akan lebih memilih tempat penyewaan yang lebih lengkap sehingga mereka bisa memperoleh kebutuhan pakaian beserta aksesori seperti aksesori kepala, ikat pinggang, perhiasan imitasi  dan aksesori lainnya dalam sekali urusan.

Tetapi tentu saja harus tetap membuat perhitungan yang cermat agar penambahan koleksi pakaian tidak justru menjadi beban tambahan yang kurang menghasilkan. Pelajari  selera pelanggan dan pilih jenis pakaian dengan permintaan tinggi agar modal cepat kembali.

Baca Juga: 3 Tips Bisnis Musiman di Bulan Ramadan, yuk Cuan!

5. Rajin berpromosi

ilustrasi memotret (Pexels.com/ Liza Summer)

Promosi adalah bagian yang sangat penting dalam mengembangkan usaha penyewaan pakaianmu. Media sosial adalah salah satu cara yang bagus untuk melakukannya  dengan lebih efisien.

Buatlah foto-foto yang bagus namun real agar calon pelanggan punya gambaran jelas terkait pakaian yang kamu tawarkan. Hindari terlalu banyak mengedit tampilan foto yang dapat menimbulkan kekecewaan pelanggan saat menerima barang yang jauh berbeda dari foto yang ditampilkan di feed promosi. Jangan lupakan promosi dari mulut ke mulut yang juga tak kalah pentingnya. Ini adalah promosi gratis dengan efek yang besar.

6. Beri pelayanan prima

ilustrsi melayani pelanggan (Pexels.com/ Ron Lach)

Bisnis  penyewaan pakaian terkait erat dengan kepuasan pelanggan oleh kualitas pakaian dan juga kepuasan atas pelayanan. Karena itu, penting untuk memberikan pelayanan yang maksimal agar pelanggan terus kembali  dan menjadi loyal. Dan jangan lupa akan kekuatan word of mouth di mana  jaringan pertemanan seringkali menghasilkan efek customer get customer tanpa disengaja. Karena orang cenderung memilih apa yang dinilai baik oleh orang yang mereka kenal

7. Tawarkan diskon

ilustrasi diskon (Pexels.com/ Artem Beliaikin)

Untuk menarik pelanggan, tak ada salahnya sesekali membuat program diskon. Kamu bisa memanfaatkan momen-momen tertentu sebagai tema diskon. Ada banyak bentuk program diskon yang dapat kamu buat, seperti pemotongan harga sewa sekian persen atau pun gratis satu item untuk setiap minimal beberapa item yang disewa.

8. Jaga kualitas pakaian

ilustrasi koleksi pakaian (Pexels.com/ Rachel Claire)

Pakaian yang merupakan modal penting dalam bisnis penyewaan pakaian ini tentu saja harus dijaga kualitasnya. Untuk pakaian yang memerlukan perlakuan  khusus, kamu sebaiknya mengalokasikan  biaya pencucian tersendiri agar tidak rusak. Seperti misalnya jenis yang harus di dry clean dan sebagainya.

Lakukan juga pengecekan berkala untuk semua item pakaian agar dapat segera dilakukan perbaikan apabila ditemukan ada kerusakan kecil seperti kancing yang terlepas atau adanya benang yang tidak rapi.

Tetapi untuk kerusakan yang sudah agak berat, pertimbangkan untuk menggantinya dengan yang baru. Karena itu, kamu perlu membuat nilai perhitungan penyusutan dari aset-aset pakaianmu.

9. Lakukan kolaborasi

ilustrasi kerja sama (Pexels.com/ Karolina Grabowska)

Tak jarang orang yang menyewa pakaian juga membutuhkan jasa makeup. Jika kamu punya skill yang dibutuhkan, kamu bisa menawarkan pelayanan tambahan dengan biaya ekstra tentunya. Tetapi jika kamu tak punya latar belakang MUA (Makeup Artist), kamu bisa bekerja sama dengan rekan yang punya keahlian dalam bidang mendadani orang ini.

Kamu bisa saling melengkapi dan memperoleh pendapatan bersama. Tetapi kamu perlu membuat kesepakatan di depan agar tak terjadi masalah pembagian pendapatan di kemudian hari. Lebih baik sedikit ribet di awal, daripada menimbulkan konflik belakangan.

Baca Juga: Tips Memulai Bisnis Kosmetik Online, Bisa Jadi Ladang Cuan!

Verified Writer

Dream Praire

Menulis, membaca, officer. IG :@Dream_Praire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya