TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kelola Harta Taipan WNI, Credit Suisse 'Bajak' Bankir Top dari Pesaing

Tahun 2016, harta WNI yang parkir di Singapura Rp2.600 T!

Kantor pusat Credit Suisse di Zurich (Wikimedia/Roland zh)

Singapura menjadi tempat berlabuhnya harta para taipan Indonesia sudah bukan rahasia lagi. Kabar terbaru ini kian menguatkan betapa orang-orang super kaya asal Indonesia itu menjadi salah satu prioritas bank dan manajemen investasi terkemuka. Salah satunya asal Swiss, Credit Suisse. 

Dikutip dari situs Bloomberg, Senin (6/8) Credit Suisse Group AG sampai-sampai mempekerjakan private banker Heinz Puth dan membajak tiga bankir lainnya dari perusahaan rival, Julius Baer Group Ltd. 

1. Bekerja untuk tim Singapura yang tangani harta WNI

Ilustrasi pebisnis (Unsplash/ Olu Eletu)

Private banker/bank adalah term yang merujuk pada bankir/bank yang khusus dialokasikan untuk menangani nasabah-nasabah kelas kakap (High-net-worth individual/HNWI). 

Menurut sumber Bloomberg, keempat bankir itu ditarik untuk meningkatkan kinerja tim Credit Suisse di Singapura dalam menangani dan mengelola kekayaan-kekayaan para WNI.

Puth dan para mantan relationship manager Julius Baer itu akan melaporkan kinerja mereka ke Johanes Oeni. Menurut sumber yang tak mau disebutkan namanya, masih dikutip dari Bloomberg, Johanes Oeni adalah orang yang mengepalai pasar private banking Credit Suisse untuk Indonesia. 

Baca Juga: Messi, Sandiaga Uno dan Konglomerat Lain Klarifikasi soal "Panama Papers"

2. Selain Indonesia, bank private juga lirik calon nasabah kakap asal Tiongkok

Ilustrasi (Pixabay)

Menurut laporan Capgemini SE tahun 2017, sekitar 43 persen kekayaan orang Indonesia parkir di Singapura. Dan, mengelola kekayaan orang Indonesia sudah menjadi fokus lama bank-bank private Singapura, meskipun dalam beberapa tahun terakhir mereka juga melirik peningkatan bisnis taipan asal Tiongkok. 

Puth dan bankir lainnya akan bergabung dalam tim David Lim yang sudah hengkang dari Julius Baer awal tahun ini untuk menjabat sebagai vice chairman Credit Suisse untuk wilayah Asia Tenggara. 

Di Julius Baer, Puth bekerja sebagai senior client partner dan sebelumnya menduduki jabatan wakil kepala untuk perbankan swasta di Asia Tenggara, demikian informasi dari orang yang paham masalah ini. 

Selain itu, dia bekerja untuk Credit Suisse hingga 2006 sebagai kepala market untuk Indonesia. 

Perwakilan Julius Baer dan Credit Suisse menolak berkomentar mengenai masalah ini. Sementara itu, Puth tak bisa dikontak untuk dimintai keterangan. 

Baca Juga: Benarkah Nama Luhut Pandjaitan Masuk dalam Skandal "Panama Papers"?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya