TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Prinsip Investasi bagi Pemula, Biar Gak Rugi Bandar!

Investasi butuh komitmen

Ilustrasi investasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Jakarta, IDN Times - Selain menabung, saat ini investasi menjadi salah satu pilihan cara menambah kekayaan dengan keuntungan yang besar. Banyak kalangan masyarakat, terutama generasi milennial dan gen z yang mulai terjun ke dunia investasi.

Meski begitu, banyak dari mereka yang berinvestasi tanpa mempelajari lebih dulu prinsip-prinsip investasi. Akibatnya, karena berinvestasi secara asal-asalan, mereka bukannya untung tapi malah buntung.

Supaya gak rugi bandar, sebelum memulai investasi ada baiknya bila kamu memahami lebih dulu prinsip-prinsip nya. Simak ulasannya di bawah ya!

Baca Juga: Tips Investasi Reksadana Saham ala Ternak Uang

1. Berkomitmen

ilustrasi menyisihkan uang (pexels.com/ Karolina Grabowska)

Prinsip dalam berinvestasi yang pertama adalah komitmen. Saat berinvestasi diperlukan kesabaran untuk dapat melalui proses investasi yang cukup panjang. Baru setelahnya, kamu bisa mendapatkan berbagai keuntungan dari proses tersebut.

Oleh karenanya, kamu harus berkomitmen ketika memutuskan untuk berinvestasi. Komitmen yang dimaksud seperti komitmen untuk menyisihkan uang secara rutin, komitmen waktu, hingga komitmen menghadapi risiko.

Biasanya, semakin tinggi nilai investasi yang ditawarkan, semakin besar pula risiko di belakangnya.

2. Pastikan punya cukup uang

ilustrasi tabungan masa depan (pexels.com/olia danilevich)

Sebelum mulai berinvestasi, pastikan segala kebutuhan pokok mu telah terpenuhi lebih dahulu. Misalnya seperti kebutuhan membeli makanan, bayar tagihan dan cicilan, menabung, dan sebagainya. Kamu juga perlu mengamankan dana darurat dahulu.

Dana darurat yang harus dimiliki paling tidak sebesar 3-6 kali dari penghasilan yang didapat. Jangan sampai kamu malah sengsara karena investasi.

Baca Juga: Tips Atur Keuangan First Jobber Bergaji Kecil, Bisa Tetap Investasi!

3. Diversifikasi

Ilustrasi Obligasi/Surat Berharga. (IDN Times/Aditya Pratama)

Prinsip dalam berinvestasi yang ketiga adalah diversifikasi. Agar menghasilkan keuntungan yang maksimal dengan risiko minimal, sebaiknya kamu melakukan diversifikasi.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), diversifikasi diartikan sebagai penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi. Singkat nya, kamu memiliki berbagai instrumen investasi seperti obligasi, deposito, dan saham untuk mendapatkan lebih banyak keuntungan.

Selain bertujuan meraup keuntungan, diversifikasi juga bisa membantu mengurangi risiko dalam berinvestasi. Sekalipun investasi yang satu gagal, imbal hasil keseluruhan kamu akan tetap positif karena ada dukungan dari jenis investasi lainnya.

4. Pahami tujuan berinvestasi

Ilustrasi investasi (IDN Times/Sukma Shakti)

Setiap orang pasti memiliki motif yang berbeda dalam berinvestasi. Ada yang ingin berinvestasi untuk menambah pundi-pundi kekayaan. Ada pula yang berinvestasi dengan tujuan sebagai tabungan jangka panjang.

Ketahui dan pahami lebih dulu tujuan mu berinvestasi agar tidak salah langkah. Tujuan investasi yang berbeda akan membuat jenis dan risiko investasi yang diambil berbeda pula.

5. Jangan cepat puas

Ilustrasi memantau pergerakan saham. ANTARA FOTO/Reno Esnir

Prinsip selanjutnya adalah jangan cepat puas dan terus belajar. Sebagai investor pemula, ada banyak hal yang perlu kamu pelajari saat berinvestasi. Misalnya mempelajari jenis-jenis investasi, syarat, ketentuan, biaya, aturan main, mekanisme keuntungan, dan juga risikonya.

Bergabunglah dengan komunitas atau cari mentor yang bisa membantu dan mengasah kemampuan mu dalam berinvestasi. Bila diperlukan, kamu juga bisa konsultasi dengan ahli keuangan terpercaya.

6. Ketahui profil risiko peribadimu

ilustrasi manajemen risiko (pexels.com/Startup Stock Photos)

Risiko yang diambil setiap orang saat berinvestasi sudah pasti berbeda. Ada orang yang tidak takut akan risiko besar sehingga menginvestasikan semua uangnya, asalkan keuntungan yang didapat juga besar.

Namun, ada juga sebagian orang yang lebih suka bermain aman dan cenderung menghindari risiko. Tak apa hasil yang didapat lebih sedikit, asal tetap konsisten tiap bulan.

Tipe-tipe profil risiko seperti itu harus kamu pahami lebih dahulu sebelum memulai investasi.

Baca Juga: 3 Komitmen Investasi buat Gen Z, Dijamin Gak Bikin Takut Jadi Dewasa!

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya