TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Gegara PPKM Darurat, Banyak Pengusaha Warteg Pulang Kampung

Omzet para pengusaha warteg terjun hingga 50 persen

Ilustrasi warteg (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Jakarta, IDN Times - Kebijakan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat atau PPKM level 1-4 oleh pemerintah membuat banyak pelaku usaha menjerit. Tidak hanya pengusaha besar, pengusaha kecil pun ikut merasakannya, salah satunya pengusaha warteg.

Ketua Koordinator Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni mengatakan bahwa PPKM darurat membuat pengusaha warteg di Jabodetabek, khususnya di Jakarta, terdampak signifikan. Ditambah lagi, daya beli masyarakat di masa pandemik COVID-19 belum kembali pulih.

"Artinya omzet jelas 50 persen turun, terus banyak temen-temen (pelaku usaha warteg) pulang (kampung) karena pembatasan begini," kata Mukroni kepada IDN Times, Selasa (27/7/2021).

Baca Juga: Ramai Makan 20 Menit di Warteg, Epidemiolog: Ada Risiko COVID Tersebar

1. Sejumlah alasan membuat pengusaha warteg memilih pulang kampung

Ilustrasi warteg (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Mukroni menjelaskan, ada sejumlah alasan yang membuat para pengusaha warteg memilih mudik. Pertama terkait biaya sewa toko. Kedua, para pengusaha warteg tidak sanggup menggaji pegawainya lantaran omzet yang turun signifikan.

"Ini (PPKM darurat) diperpanjang-diperpanjang, diberi angin segar, tapi gak mengena. Jadi ini justru informasi (perpanjangan PPKM) kaya gini menakutkan," ucapnya.

Baca Juga: Mantap! PKL hingga Warteg Dapat Bantuan Rp13 Triliun 

2. Pengusaha warteg harap pemerintah beri solusi yang tepat

Suasana warung Tegal atau warteg. (IDN Times/Jihad Akbar)

Lebih lanjut, Mukroni mendukung kebijakan pemerintah dalama penanganan pandemik COVID-19. Namun demikian, pihaknya juga meminta pemerintah untuk membuat solusi yang tepat atas kebijakan yang telah dibuat.

"Saya minta pemerintah kasih kebijakan itu mikir. Jangan menyebabkan kontroversi," tutur dia.

Baca Juga: Aturan Batas Makan 20 Menit, Ketua Koordinator Warteg: Bisa Tersedak

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya