Jokowi: Ada Perusahaan Real Estate China Utangnya Ngalahin APBN Kita
Jokowi beberkan potensi industri real estate di Indonesia
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo hadir dalam pembukaan Musyawarah Nasional Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (Munas REI) ke-XVII Tahun 2023 di Jakarta. Dalam pidatonya, Jokowi mengapresiasi perusahaan real estate yang mampu bertahan hingga kini.
Menurutnya, tidak semua perusahaan real estate di dunia mampu bertahan di masa pandemik COVID-19.
"Kalau kita tahu, tidak semua sektor properti negara lain bisa bertahan, karena baik COVID maupun ekonominya. Kita tahu di RRT (Republik Rakyat Tiongkok), ada perusahaan properti besar yang ambruk yang utangnya ngalahin APBN kita, utangnya sampai Rp4.400 triliun," ujar Jokowi, Rabu (9/8/2023).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan, perusahaan real estate di Indonesia berkembang pesat.
"Setiap mendengar kata REI yang ada di bayangan saya adalah masif, ekspansif. Karena dari sisi anggota di catatan saya di tahun 1972 anggotanya 33 perusahaan, sekarang seperti tadi disampaikan oleh Pak Totok 6.400 perusahaan. Perkembanganya pesat sekali dan isinya mulai dari yang kelas kakap ada kelas sedang ada, kelas kecil sampai kelas teri ada semuanya," kata dia.
Baca Juga: Mengenal Keuntungan dan Kerugian Real Estate dalam Berbisnis
1. Real Estate mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional
Jokowi mengatakan, real estate mampu berkontribusi bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah mencatat, kontribusi real estate periode 2018-2022 setiap tahunnya berada di angka Rp2.300 triliun hingga Rp2.800 triliun.
"Ini memberikan kontribusi 16 persen dari PDB ekonomi kita, besar sekali, dan tenaga kerja yang tersangkut dalam perputaran ekonomi REI mencapai 13-19 juta orang, sangat banyak sekali," kata dia.
Jokowi menerangkan, ketika membangun rumah baru bisa menggerakkan roda ekonomi. Dia mencontohkan, ada sub sektor industri lain yang akan ikut dalam mengisi rumah baru, seperti semen, cat, batu bata, alat dapur hingga furnitur.
"Multiplier effect ke 185 sub sektor material, semua industri tersangkut di sini, ada semen, batu bata, besi, cat semuanya bergerak kalau industri properti dan real estate bergerak. Furnitur dan interior, kursi, lampu, kasur karena ada rumah baru," ucap dia.
Editor’s picks
Baca Juga: Otorita IKN Klaim 65 Persen Area IKN Nusantara Jadi Hutan Lindung