TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertumbuhan Ekonomi RI Q1 2022 5,01 Persen, Jokowi Semringah

Jokowi minta kepada jajaran untuk meningkatkan pertumbuhan

Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet pada Selasa (5/4/2022). (dok. Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis kondisi ekonomi Indonesia di kuartal I-2022 tumbuh 5,01 persen. Presiden Joko "Jokowi" Widodo pun senang dengan kondisi tersebut.

"Ini sebuah angka yang kalau dibandingkan dengan negara-negara lain, saya kira growth kita sangat baik," ujar Jokowi dalam sidang kabinet paripurna yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (9/5/2022).

Jokowi kemudian meminta kepada jajarannya untuk bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi Indonesia agar tidak turun. Dia juga memberi target agar pertumbuhan ekonomi bisa terus meningkat di kuartal selanjutnya.

Baca Juga: [BREAKING] Ekonomi Indonesia Kuartal I-2022 Tumbuh 5,01 Persen

Baca Juga: [BREAKING] Penyebab Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,02 Persen di Kuartal-IV 2021

1. Jokowi minta penggunaan APBN untuk bangun kemandirian ekonomi

Presiden Jokowi memimpin sidang kabinet pada Selasa (5/4/2022). (dok. Sekretariat Presiden)

Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta kepada jajarannya dalam penggunaan APBN untuk membanun kemandirian ekonomi. Salah satu caranya yakni membelanjakan APBN yang ada di kementerian/lembaga dan BUMN tidak impor.

"Saya minta para menteri yang berkaitan dengan ini agar memonitor belanja-belanja di setiap kementerian, lembaga dan juga di daerah dan juga di BUMN," katanya.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi RI di Atas Rata-Rata Dunia, Kalahkan China!

2. Ingatkan soal gejolak ekonomi global

Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan kepada jajarannya terkait gejolak ekonomi global. Terlebih, saat ini kondisi ekonomi dunia sudah terdampak akibat adanya perang Rusia dan Ukraina.

"Oleh sebab itu, pengelolaan ekonomi makronya harus betul-betul diikuti secara detail dan mikronya juga semua kementerian terkait dengan ini betul-betul juga mengikuti terus dan yang utamanya yang berkaitan dengan pangan dan energi," ujarnya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya