TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Mitos yang Bikin Bisnis Startup Sulit Berkembang, Buang Jauh-jauh!

Lebih baik tutup telinga, deh

ilustrasi orang mengalami frustrasi (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Di tengah era revolusi industri 4.0 yang semakin disruptif, masyarakat berlomba-lomba membangun bisnis digital sebab dinilai memiliki peluang yang besar. Berbagai inovasi pun dilakukan, mulai dari yang bersifat groundbreaking hingga berupa pengembangan ide yang sudah ada.

Sayangnya sejalan dengan hal itu, banyak mitos yang berkembang dan dipercayai sebagian pelaku usaha. Alhasil, bisnisnya stuck dan sulit berkembang. Demi mengoptimalkan bisnis, sebaiknya jangan telan mentah-mentah deretan mitos berikut ini.

1. Mitos pertama: dalam memulai bisnis, kita wajib jadi yang pertama dan satu-satunya

ilustrasi pengusaha (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Memulai bisnis dengan ide segar dan sama sekali baru barangkali sangat menggugah semangatmu. Namun ketika mengetahui bahwa orang lain telah memulainya lebih dulu, kamu segera kehilangan gairah dan enggan melanjutkan perjalanan.

Padahal ini bukan akhir dunia. Kamu tetap bisa merintis sendiri bisnismu walau bisnis serupa sudah diluncurkan. Namun di sinilah letak tantangannya, kamu harus bisa menentukan selling point atau sisi unik yang menjadi pembeda pada bisnismu. 

Baca Juga: Ide Bisnis Pasca-Lebaran Paling Cuan, Yuk Cobain! 

2. Mitos kedua: membangun bisnis startup perlu modal gila-gilaan

ilustrasi pengusaha menghitung uang (pexels.com/Kuncheek)

Banyak orang mengira bisnis startup membutuhkan modal yang sangat besar di awal. Ini tak sepenuhnya salah, tapi juga tak sepenuhnya benar. Menurut laman Entrepreneur, 24 persen bisnis startup gagal karena masalah finansial, khususnya kehabisan dana.

Akan tetapi, membangun bisnis dengan dana minim juga bukan hal yang mustahil untuk dilakukan. Beberapa pengusaha mengatur strategi agar mendapat margin yang tetap dan kuat sehingga bisnisnya tak perlu mengandalkan pendanaan selamanya. 

3. Mitos ketiga: hustle culture harus ditegakkan demi kesuksesan bisnis

ilustrasi sekelompok orang bekerja (pexels.com/Andrew Neel)

Hustle culture atau budaya bekerja keras hingga melampaui batas kapasitas diri sendiri bukan satu-satunya faktor yang mendukung kesuksesan sebuah bisnis. Bukannya produktif, ini malah memicu kelelahan yang berisiko menurunkan performa dalam bekerja.

Sebagai gantinya, ciptakanlah sistem dan budaya kerja yang mengedepankan efektivitas dan efisiensi. Ini juga berarti kita mengutamakan kerja cerdas alih-alih kerja keras. Dengan demikian, kita bisa mencurahkan perhatian untuk hal lain sehingga produktivitas lebih meningkat.

4. Mitos keempat: selama kita berusaha, kesuksesan akan datang

ilustrasi orang kelelahan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu mungkin pernah mendengar ungkapan "Usaha tak akan mengkhianati hasil". Namun lagi-lagi, banyak faktor yang memengaruhi kesuksesan, khususnya dalam bisnis. Sekeras apapun usaha, jika tak dibarengi dengan strategi yang tepat, akan sulit mengantarkan bisnis pada kesuksesan besar.

Mulailah dengan menciptakan sistem yang kuat agar bisnis berjalan lebih established. Perjelas alasan mengapa kamu ingin membangun bisnis dan artikulasikan hal itu ke dalam cara kamu menjalankan bisnis. Tentunya ini akan menjadi value lebih yang dapat mendongkrak tingkat kepercayaan karyawan, konsumen, dan masyarakat secara luas.

Baca Juga: 5 Alasan Kamu Harus Mulai Bisnis Sekarang Juga, yuk Gas!

Verified Writer

Nadhifa Aulia Arnesya

There's art in (art)icle. Hence, writing an article equals to creating an art.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya