TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Atur Gaji Selama Wabah COVID-19, Hitung Ulang Biaya Perbulan

Yuk, mulai cerdas mengelola penghasilan

Pexels.com/Burst

Pelemahan ekonomi yang terjadi akibat dampak dari wabah COVID-19 mulai dirasakan seluruh masyarakat Indonesia. Bayang-bayang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mulai menyerang pikiran semua pegawai, karyawan hingga buruh. Keadaan keuangan yang terjadi masih tidak dapat diprediksi ke depannya akan seperti apa. 

Untuk mengatasi kekhawatiran ini, perlu adanya upaya untuk mengantisipasi krisis keuangan. Ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam mengatur gaji perbulan di tengah krisis. Sudah saatnya sadar diri untuk beradaptasi dan mengubah gaya hidup. Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mengelola gaji selama wabah COVID-19.

1. Rancang ulang anggaran penting

Pexels.com/Pixabay

Ekonomi yang melemah akibat wabah COVID-19 kemungkinan besar membuat penghasilan semua orang terpuruk. Mulai dari pengusaha, karyawan hingga ibu rumah tangga perlu merancang ulang semua anggaran yang dibutuhkan. Buat daftar kebutuhan paling krusial yang memang harus diutamakan. 

Pengeluaran kecil yang tidak penting lebih baik dipangkas sementara waktu. Perhatikan keseimbangan antara posisi keuangan dan pengeluaran yang dibutuhkan. Kelola gaji yang ada dengan baik agar bisa mengatasi semua kesulitan ekonomi untuk ke depannya. 

Baca Juga: Bukan Pelit, 5 Zodiak Ini Cuma Hemat & Suka Mengatur Uang dengan Baik

2. Alokasikan dana lebih banyak pada tabungan

Unsplash.com/Sharon Mc Cutcheon

Tabungan adalah salah satu jalan terbaik untuk mempersiapkan ketahanan keuangan terhadap krisis ekonomi. Situasi di tengah wabah COVID-19 yang belum diketahui kapan akan berakhir ini menuntutmu untuk mempersiapkan jaminan keuangan melalui simpanan dana darurat. 

Mulai alokasikan pengeluaran yang tidak penting untuk memperbesar nilai tabungan. Pembelian barang-barang yang biasanya dilakukan sebelum krisis bisa dialihkan dengan menyimpan dana darurat. Manfaatkan gaji yang ada untuk merencanakan kemungkinan terburuk dari krisis keuanganmu. 

3. Prioritaskan bayar utang dan stop pinjaman baru

Unsplash.com/Clay Banks

Saat krisis keuangan melanda, tentu akan lebih baik jika menghadapinya tanpa beban utang. Meskipun keadaan tidak menentu, utamakan membayar tagihan wajib agar pengeluaranmu tidak membeludak. Hindari pula membuka pinjaman baru yang memperburuk keuanganmu. 

Kelola gajimu dengan perhitungan yang tepat dan usahakan tidak tergiur dengan pinjaman lain. Tetap prioritaskan untuk menyelesaikan segala beban tagihan yang ada, alih-alih harus menambah tagihan baru di tengah krisis ini. Hidup di situasi seperti ini lebih baik aman tanpa beban utang.

4. Perhatikan aturan persentase anggaran 50/30/20

Pexels.com/Lukas

Dalam mengelola keuangan yang terdampak oleh pelemahan ekonomi secara global, perhatikan kembali pembagian persentase untuk anggaran. Pengeluaran yang tidak diperhitungkan sebelumnya dapat memicu utang yang semakin membengkak. 

Gunakan aturan 50/30/20, yaitu 50 persen pendapatan alokasikan untuk kebutuhan krusial dan 30 persen yang biasanya diprioritaskan untuk gaya hidup dan hiburan harus dipangkas agar masuk ke dalam tabungan yang semula persentasenya hanya 20 persen saja. Jadi, ubah persentase lebih banyak untuk tabungan sebagai dana darurat. 

Baca Juga: 5 Cara Mahir Kelola Keuangan Bagi Karyawan Selama Pandemi Virus Corona

Verified Writer

Nurul Aulia

Ketika dia sedang tidak menulis, kamu akan menemukan dia sedang sibuk rebahan.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya