TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pertamina SMEXPO 2020 Catat Potensi Transaksi Lebih dari Rp9 Miliar

Pertamina SMEXPO buka akses bagi produk UMKM Indonesia

Ilustrasi UMKM binaan Pertamina (Pertamina.com)

Jakarta, IDN Times - UMKM mitra binaan Pertamina yang menjadi peserta dalam ajang Pertamina SMEXPO 2020 mencatatkan potensi transaksi hingga Rp9,3 miliar baik dari transaksi ritel maupun forum bisnis. Dari keseluruhan transaksi, potensi ekspor yang didapat dari forum bisnis menjadi transaksi yang paling mendominasi.

Potensi ekspor tersebut didapat dalam forum bisnis yang merupakan hasil kerja sama Pertamina dengan Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development (ID-SEED), yakni organisasi para Diaspora Indonesia di berbagai negara untuk mendampingi UMKM agar dapat memasarkan produknya di pasar global. 

1. Kualitas produk UMKM Indonesia mampu bersaing di kancah internasional

Beberapa UMKM binaan Pertamina di sebuah pameran dagang (petrominer.com)

Vice President Corporate Communication Fajriyah Usman menyatakan, total nilai transaksi Rp9,3 miliar menunjukkan minat yang luar biasa terhadap produk UMKM mitra binaan Pertamina. Meski harus menjalani sejumlah prosedur untuk ekspor, ajang Pertamina SMEXPO 2020 telah berhasil membuka akses bagi produk-produk UMKM Indonesia.

"Kami sangat bangga karena banyak potential buyer dari luar negeri yang tertarik pada produk UMKM mitra binaan Pertamina. Ini berarti kualitas produk UMKM Indonesia mampu bersaing di kancah internasional," ungkapnya.

2. Potensi transaksi di ajang Pertamina SMEXPO berasal dari permintaan produk herbal, makanan, fashion, dan craft

IDN Times/Pertamina

Sementara itu, Ketua Umum ID-SEED Ira Damayanti yang menjadi mediator dalam one on one business matching pada forum bisnis antara UMKM mitra binaan Pertamina dan potential buyer menyatakan potensi transaksi tersebut berasal dari permintaan produk, di antaranya produk herbal, makanan, fashion, dan craft. Ira juga menambahkan bahwa ID-SEED akan melakukan pendampingan kepada para mitra binaan Pertamina. 

“Pendampingan dapat dilakukan pada proses produksi ataupun pada tahap kemasan, labelling, dan pembuatan marketing tools berbahasa Inggris. Selain itu, secara paralel sertifikasi internasional dilakukan sesuai permintaan buyer, khususnya untuk produk F&B yang wajib memiliki HACCP,” ujar Ira.

Tahapan pendampingan intensif dilakukan dengan target yang telah ditentukan. Bagi yang sudah pernah ekspor, bisa dilakukan pendampingan untuk perluasan pasar yang baru. Pendampingan intensif berupa pelatihan peningkatan kualitas dan kapasitas dilakukan minimal 3 - 6 bulan. Lalu dilanjutkan dengan pelatihan kemasan 1 bulan dan adaptasi pasar selama 6 bulan. Terakhir, barulah persiapan untuk korespondensi dengan potensial buyer.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya