TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

China Bangun PLTN di Pakistan Senilai Rp52 Triliun

Kerja sama nuklir sipil China-Pakistan semakin erat

Ilustrasi fasilitas nuklir (Pexels.com/Markus Distelrath)

Jakarta, IDN Times - Pakistan mulai meluncurkan pembangunan proyek energi nuklir hasil kerja sama dengan China yang dinilai lebih bersih pada Jumat (14/7/2023). Upacara peluncuran secara formal dilakukan oleh Perdana Menteri (PM) Shehbaz Sharif di pusat kota Chashma.

Proyek tersebut direncanakan akan menghasilkan setrum sebesar 1.200 megawatt dengan membangun reaktor Hualong One. Ini merupakan reaktor nuklir China generasi ketiga yang dianggap lebih aman karena fitur keamanan terbaru.

Pakistan dan China telah menjalin hubungan erat sejak lama. China telah menginvestasikan banyak uang di Pakistan, mulai dari pembangunan jalan, jembatan, pembangkit listrik dan rel kereta api.

Baca Juga: Tidak Takut Krisis Energi, Jerman Akan Segera Tutup PLTN Terakhir

Baca Juga: Indonesia Target Miliki PLTN Tahun 2039, Investor Mulai Melirik

1. Kerja sama energi nuklir China-Pakistan telah terjalin selama tiga dekade

Dalam 30 tahun terakhir, China telah memasang empat unit pembangkit tenaga nuklir di Chashma. Secara kolektif, itu menghasilkan sekitar 1.300 megawatt. Beijing menyediakan uranium yang diperkaya sebagai bahan bakarnya.

"Kerja sama timbal balik untuk mempromosikan energi yang bersih, efisien, dan relatif lebih murah ini merupakan hadiah persahabatan antara kedua negara dan model bagi negara lain untuk ditiru," kata PM Sharif dikutip dari VOA News.

PM Sharif hadir bersama pejabat senior China yang disiarkan oleh televisi. Kota Chashma itu sendiri dijuluki sebagai tempat lahirnya kerjasama energi nuklir China-Pakistan. Dalam proyek yang terbaru, PLTN itu dikenal sebagai Chashma-5 atau C-5.

2. China telah pasang dua reaktor nuklir di Karachi

Kepala Komisi Energi Atom Pakistan Raja Ali Raza, menjelaskan proyek PLTN akan selesai pada 2030. Dia mengatakan proyek tersebut akan membawa selangkah lebih dekat ke tujuan produksi 8.800 megawatt energi listrik yang murah dan bersih.

Dilansir Fox News, perwakilan kedua negara telah bertemu kurang dari satu bulan lalu, untuk menandatangani perjanjian dengan China National Nuclear Corporation atau CNNC milik negara, perusahaan produsen tenaga nuklir terbesar kedua di China.

Hualong One yang juga disebut HPR1000, sebelumnya telah dipasang Beijing di kota pelabuhan Karachi. Ada dua unit yang ditempatkan di pelabuhan tersebut yang menghasilkan setrum sekitar 3.500 megawatt.

Para analis menilai, percepatan kerja sama nuklir China-Pakistan sebagai bagian dari upaya menemukan pembeli yang lebih menguntungkan secara global untuk reaktor yang diklaim lebih aman tersebut.

Baca Juga: Arab Saudi Suntikkan Rp30 Triliun untuk Bank Sentral Pakistan

Verified Writer

Pri Saja

Petani Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya