Finlandia Siap Gabung NATO, Begini Situasi Perbatasan dengan Rusia
Kereta cepat penghubung dua negara berhenti beroperasi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Finlandia yang selama puluhan tahun merupakan negara netral, akan segera mendaftarkan diri bergabung dengan aliansi pertahanan NATO. Keputusan ini dibuat sebagai dampak invasi Rusia ke Ukraina.
Kini hubungan Finlandia dan Rusia menjadi tegang. Bahkan ketegangan tersebut juga terlihat di perbatasan kedua negara. Finlandia dan Rusia berbagi garis perbatasan sekitar 1.340 kilometer.
Kereta cepat yang biasa mengantar para penumpang dari Finlandia ke Rusia atau sebaliknya, kini telah berhenti beroperasi. Beberapa bisnis perbatasan terpukul. Tapi rakyat Finlandia menilai ini semua disebabkan oleh pemimpin Rusia, Vladimir Putin.
Beginilah situasi perbatasan Finlandia-Rusia saat ini.
Baca Juga: Finlandia Nunggak, Rusia Tangguhkan Pasokan Listrik
Baca Juga: Bergabung dengan NATO adalah Kesalahan, Kata Putin pada Finlandia
1. Penduduk Finlandia mengecam agresi Rusia di Ukraina
Dengan garis perbatasan mencapai lebih dari seribu kilometer, Rusia dan Finlandia memiliki setidaknya sembilan gerbang perbatasan lintas negara. Semua lokasi gerbang tersebut terbentang dari mulai selatan di Teluk Finlandia sampai utara di Laut Brent.
Rusia dan Finlandia menjalin hubungan ekonomi secara terbuka sejak Uni Soviet runtuh. Tapi setelah selama hampir tiga dekade kerjasama berjalan dengan damai, kini semuanya berubah.
Sejak invasi Rusia ke Ukraina, masyarakat Finlandia di perbatasan telah memiliki kekhawatiran tersendiri dengan ancaman dari negara tetangga. Pada pertengahan bulan April, penduduk wilayah Imatra, Finlandia, mengungkapkan perasaannya.
"Saya agak takut. Saya tinggal dua, tiga kilometer dari sini, di gedung apartemen pertama yang Anda hadapi ketika datang dari arah mereka (Rusia)," kata Marja-Liisa Kantokivi, 81 tahun, dikutip Reuters.
Imatra juga jadi salah satu tujuan turis Rusia. Sebelum COVID-19 melanda, wilayah tersebut menghasilkan 310 juta euro atau Rp4,7 triliun pada tahun 2019 dari sektor wisata. Sebagian besar pengunjung adalah turis Rusia.
"Kami sekarang kehilangan sekitar satu juta euro (Rp15,2 miliar) setiap hari karena interaksi ini hilang," Kimmo Jarva, walikota kota Lappeenranta di Imatra. Penduduk kota telah memutuskan semua hubungan dengan Rusia usai invasinya di Ukraina.
Baca Juga: Presiden dan PM Setuju, Finlandia Akan Daftar NATO Secepatnya
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.