TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jangan Asal, Ini 5 Tips Sukses Supaya Jualan Barang Bekas Cepat Laku

Gak perlu nunggu lama-lama

Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Daripada dibuang, ada untungnya menjual kembali barang-barang bekas yang kondisinya masih bagus. Namun, menjual barang bekas alias preloved  tentu saja butuh kiat berbeda dibanding barang baru. 

Karena orang cenderung mempertimbangkan segala sesuatunya dua kali sebelum memutuskan beli "limpahan" dari orang lain.  Untuk itu, 7 hal di bawah ini harus kamu perhatikan agar produk yang kamu jajakan lebih cepat terjual.

1. Pilih platform jualan yang tepat 

Unsplash.com/William Iven

Tentukan dahulu mana platform jualan yang ingin kamu manfaatkan. Semakin spesifik semakin baik. Misalnya kamu ingin menjual makeup bekas, lebih baik letakkan di e-commerce yang mayoritas menjual preloved makeup, seperti Carousell.

Kalau barang yang ingin kamu jual tidak banyak, bisa juga memanfaatkan sosial media pribadi sebagai lahan promosi. Tapi siap-siap ditawar harga teman ya.

2. Sertakan foto asli

Unsplash.com/Priscilla Du Preez

Wajib hukumnya menyertakan foto asli barang yang akan dijual. Meski produk tersebut sudah banyak beredar di pasaran, jangan nyomot  foto orang lain dari Google atau Instagram ya. Menampilkan foto asli adalah salah satu cara kita jujur dan menggaet kepercayaan pembeli. 

Baca juga: Kereta Api Mirip Pesawat First Class, Mudik Lebaran Jadi Makin Asyik

3. Kualitas foto produk

Unsplash.com/Clark Street Mercantile

Hasil foto yang kamu pakai gak harus sebagus jepretan fotografer profesional, kok. Tapi pastikan kalau kualitas gambarnya baik. Usahakan resolusi gambar cukup besar agar tidak pecah saat diperbesar.

Jangan ambil gambar dari satu angle saja, tapi sertakan juga foto detail barangnya. Kalau pun terdapat goresan atau lecet, tampilkan juga sebagai informasi tambahan. Jangan sampai nanti pembeli kecewa dan merasa tertipu karena kita berusaha menutupinya.

Pencahayaan juga penting untuk diperhatikan, karena akan berpengaruh pada warna benda antara foto dan aslinya. Pastikan juga foto tak gelap, blur  atau noise

4. Deskripsi produk harus jelas

Unsplash.com/rawpixel.com

Cantumkan keterangan yang jelas mengenai keadaan produk. Di antaranya sudah berapa lama digunakan, apakah ada lecet di fisik barang, apa bahannya, berapa ukurannya, dan lain sebagainya.

Untuk benda-benda elektronik, infokan juga apakah produk pernah bermasalah atau diservis. Intinya adalah jujur kepada pelanggan tentang apa yang kamu ingin jual dan bagaimana kondisinya.

Kalau ingin menyertakan review pribadi selama penggunaan, itu malah lebih baik lagi. Terakhir, beri rating secara keseluruhan dengan skala 1-100 persen, kira-kira barang tersebut ada di angka berapa jika dilihat dari kondisinya. 

5. Lebih bagus lagi cantumkan alasan menjualnya

Unsplash.com/Artem Bali

Untuk sejumlah produk bekas, termasuk alat makeup dan skincare, apa pertimbangan terbesar hingga kamu ingin menjualnya. Kalau alasannya tidak cocok, ceritakan secara jelas ketidakcocokannya dari segi apa saja. Misalnya warnanya tak sesuai ekspektasi, tidak cocok untuk kulit berminyak, alergi terhadap zat kimia tertentu, dan lain sebagainya.

6. Sesuaikan harga dengan kondisi barang

Unsplash.com/Brooke Lark

Kalau kamu masih menyimpan label harga saat pembelian, tidak ada salahnya dicantumkan. Agar pembeli bisa menilai jika harga second yang kamu berikan tidak asal, dan sudah sesuai dengan deskripsi item yang kamu tulis.

Meski orang berdagang tujuannya memang untuk mendapat untung, tapi jangan sampai harga yang kita lempar tidak masuk akal. Riset terlebih dahulu, apakah ada orang yang menjual benda serupa, lalu perhatikan berapa kisaran harganya.

Baca juga: Mulitalenta Abis, 5 Bisnis Agnez Mo Ini Inspiratif Banget

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya