Dukung Kreativitas Gen Z, Meta Luncurkan Akademi Pembelajaran Virtual
Perkembangan tren yang diminati kalangan anak muda
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Meta meluncurkan Meta Immersive Learning Academy (MILA) atau Akademi Pembelajaran Virtual pada Selasa (6/12/2022). Ini merupakan program pelatihan untuk kreator-kreator dan komunitas Spark augmented reality (AR) yang tumbuh pada platform media sosial.
"Akademi Pembelajaran Virtual merupakan upaya kami untuk mendukung anak-anak muda di Indonesia yang tertarik belajar Spark AR dan menjadi kreator-kreator masa depan sebagai tulang punggung dari masa depan metaverse dan evolusi teknologi secara umum,” ujar Noudhy Valdryno, Kepala Kebijakan Publik, Meta di Indonesia.
Meta memberikan pembelajaran sebagai pengalaman awal di metaverse bagi para kreator AR dari kalangan anak muda. Ini bertujuan memberikan kemampuan tingkat dasar hingga lanjut, untuk menciptakan AR yang menarik dan memberikan dampak pada ekonomi mereka.
“Kami di Meta percaya bahwa metaverse merupakan masa depan teknologi sosial dan komunitas Spark AR ini merupakan komunitas yang akan menentukan bagaimana orang-orang saling terhubung di atas platform kami melalui kekuatan teknologi digital," ujarnya.
Baca Juga: Dukung Pertumbuhan UMKM Indonesia, Meta Luncurkan #MetaID2023
Baca Juga: Mengulik 5 Rahasia Kesuksesan Para Konten Kreator Instagram, Penting!
1. Evolusi teknologi yang menarik bagi kalangan Gen Z
Direktur Kemitraan Kreator Asia Tenggara Meta, Revie Sylviana, mengatakan 3,2 miliar atau 41 persen dari populasi dunia adalah Gen Z. Itu menjadikan mereka generasi yang sangat penting bagi industri digital.
Pengalaman awal metaverse dan Web3 merupakan perkembangan teknologi yang menarik bagi kalangan anak muda di Indonesia, khususnya kalangan usia 13-24 tahun atau Gen Z. Meta memfokuskan perkembangan tren, inspirasi dan inovasi yang dilakukan anak muda pada platform Instagram.
"Di Instagram, mereka memiliki kekuatan untuk menciptakan tren dan mengarahkan percakapan mengenai kultur-kultur yang tengah populer," kata Revie.
Baca Juga: 5 Cara Riset Hashtag Instagram yang Tepat untuk Promosi Bisnis