Perairan Nias Utara Tercemar Aspal Mentah, Ini Tindakan KKP
Kapal MT AASHI tumpahkan 3.595 metrik ton aspal mentah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menindaklanjuti kasus tumpahan aspal mentah yang mencemari Perairan Nias Utara, Kecamatan Tugala Oyo, Sumatra Utara.
Berdasarkan hasil pemeriksaan Polisi Khusus Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (Polsus PWP3K), pencemaran tersebut terjadi karena adanya tumpahan aspal mentah dari kandasnya Kapal MT AASHI sejak 11 Februari 2023.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan, kapal MT AASHI kandas dikarenakan cuaca buruk dan kemudian terjadi kebocoran pada bagian lambung kapal. Saat ini kondisi kapal 70 persen telah terendam air," ungkap Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP), Laksda TNI Adin Nurawaluddin saat meninjau langsung lokasi pencemaran di Nias Utara (24/02/2023).
Baca Juga: KKP Hentikan 2 Proyek Reklamasi di Kepri karena Tak Kantongi Izin
Baca Juga: Menteri KKP: Ada yang Lobi Pemerintah Supaya Cantrang Diizinkan Lagi
1. Pemantauan melalui citra satelit
Dirjen Adin, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan pemantauan melalui citra satelit dan udara menggunakan armada pengawasan udara atau airbone surveillance.
Dari hasil pemantauan tersebut, ditemukan fakta bahwa gumpalan aspal mentah sebanyak 3.595 metrik ton ditemukan di wilayah perairan pulau Nias. Radiusnya kurang lebih di 5,6 hingga 15,5 mil laut kearah selatan dari karamnya kapal MT AASHI.
"Dari hasil pengamatan melalui penyelaman, kapal tersebut kandas pada lokasi berpasir. Namun, petugas menemukan terdapat gosong karang tepat 0,5 mil laut dari posisi kapal kandas ke arah laut," jelas Adin.
Baca Juga: Pulau Widi Dilelang, KKP Ungkap PT LII Izin Kelola saja Belum Lengkap