TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

2 Perempuan RI Masuk Daftar Power Businesswomen Forbes Asia 2020

Ada 2 perempuan Indonesia di daftar pemimpin bisnis Asia ini

instagram.com/theceomagazineau

Jakarta, IDN Times – Pandemik virus corona atau COVID-19 telah mempengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk dalam dunia bisnis. Namun ternyata, di tengah situasi yang penuh ketidakpastian ini ada banyak pebisnis perempuan Asia yang mampu bertahan hingga berhasil menorehkan prestasi dan masuk ke dalam daftar Power Businesswomen Forbes Asia 2020.

Ada 25 pemimpin bisnis perempuan Asia yang berhasil masuk dalam daftar itu. Mereka adalah perempuan-perempuan yang memiliki rekam jejak kesuksesan baik dalam hal menjalankan perusahaan dengan pendapatan yang cukup besar atau mendirikan perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS.

Para pemimpin perempuan yang masuk dalam daftar itu berasal dari industri yang beragam, mulai dari industri bioteknologi, teknologi keuangan (fintech). dan teknologi pendidikan (edtech) hingga sektor yang lebih tradisional seperti ritel, logistik, dan hukum.

Dari 25 perempuan dalam daftar bergengsi tersebut, dua di antaranya berasal dari Indonesia. Siapa saja mereka?

Baca Juga: Daftar Konglomerat RI yang Masuk Jajaran Orang Terkaya Dunia 2020

1. Dua di antaranya dari Indonesia

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia (ANTARA News/Subagyo)

Dua perempuan yang masuk daftar Power Businesswomen Forbes Asia 2020 adalah Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia Widyahusada dan Nabilah Alsagoff, Cofounder dan COO Nusa Satu Inti Artha.

Daftar itu sendiri didominasi oleh Tiongkok, di mana ada empat perempuan dari negara Tirai Bambu tersebut yang masuk dalam daftar. India dan Thailand menyusul di belakangnya dengan masing-masing menyumbang tiga nama.

Sementara itu Vietnam, Korea Selatan, Singapura, dan Jepang masing-masing menyumbang dua nama. Hong Kong, Filipina, dan Malaysia juga turut menyumbang, yaitu masing-masing satu nama.

2. Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia Widyahusada

Dewi Muliaty, Direktur Utama Prodia (Website/elle.co.id)

Perempuan yang menjabat Direktur Utama Prodia Widyahusada ini berusia 57 tahun. Muliaty pertama kali diangkat sebagai asisten manajer di perusahaan tersebut pada 1988 oleh Andi Wijaya, profesor dan salah satu pendiri operator laboratorium klinis terbesar di Indonesia dari segi penjualannya itu.

Pada saat diangkat sebagai asisten manajer, Muliaty sedang menempuh pendidikan untuk mendapatkan izin apoteker. Dua dekade kemudian ia menjadi Presiden Direktur dan berhasil mengembangkan perusahaan dengan membuka lebih banyak klinik, yaitu dari 107 unit pada 2010 menjadi 285 klinik saat ini.

Dia juga meningkatkan pengujian untuk gangguan autoimun dan penyakit lainnya, yang menyumbang hampir seperlima dari pendapatan perusahaan tahun lalu. Di saat perusahaan menghadapi penurunan penjualan sebesar 18 persen menjadi 657 miliar rupiah pada paruh pertama tahun ini, Muliaty terus berinovasi dengan menghadirkan layanan tes Covid-19 cepat yang dapat dilakukan melalui drive-thru, klinik atau di rumah.

Baca Juga: 11 Perempuan Ini Membuka Jalan bagi Kamala Harris

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya