TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bappenas Beberkan Hal-Hal yang Tak Lagi Sama dalam Ekonomi Kini

Suharso bahas transformasi ekonomi dan tantangannya

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat 3 Januari 2020 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Jakarta, IDN Times – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan pandemik COVID-19 memang telah mengganggu kehidupan manusia. Tapi, ia menyebut pandemik juga telah mendorong percepatan perubahan untuk melakukan kemajuan-kemajuan yang tidak bisa lagi dilakukan dengan cara-cara lama.

“Tidak dapat lagi dilakukan dengan cara-cara business as usual,” katanya dalam webinar bertemakan Menuju Visi Indonesia 2045: Transformasi Ekonomi Berbasis Pengetahuan dan Inovasi, Rabu (24/11/2021).

“Dan pandemik memang telah memberikan dampak yang negatif, termasuk untuk Indonesia. Tingkat pengangguran meningkat, kemudian juga kemiskinan, lalu juga kesenjangan terbentuk lagi dan ini semua adalah sebuah tantangan yang tidak bisa lagi kita atasi dengan cara-cara lama,” tambahnya.

Baca Juga: Suharso: Infrastruktur Penunjang Ibu Kota Baru Sudah Mulai Dibangun

1. Diperlukan transformasi ekonomi

Menteri Bappenas Suharso Monoarfa memberikan keterangan pers, di Kompleks Istana Negara, Jakarta Pusat, Senin 18 November 2019 (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Untuk itu, lanjut Suharso, transformasi ekonomi harus dilakukan. Ia menekankan bahwa transformasi ekonomi yang dimaksud harus memperhitungkan isu perubahan iklim (climate change) yang sedang terjadi.

“Harus put in account mengenai climate change, mengenai perubahan iklim, mengenai keadaan dunia bagaimana kita bisa menekan kenaikan suhu di muka bumi,” ujarnya.

Ia menyebut semua negara di dunia sedang bahu-membahu untuk menurunkan suhu dunia sebesar 1,5 derajat celcius dan hal ini, katanya, membutuhkan campur tangan seluruh pihak untuk dapat diwujudkan.

“Kita sama-sama seluruh bangsa di dunia ingin bahu-membahu, hand in hand, untuk menurunkan sampai 1,5 derajat celcius. Jadi ini sebuah kolaborasi besar, raksasa, plus global, plus dunia untuk melakukan itu,” katanya.

Baca Juga: Jokowi Bertemu Ketum Parpol Koalisi, Ketum PPP Suharso Monoarfa Hadir

2. Dampak negatif pandemik

Namun, ia juga menyatakan hal ini tidak mudah dilakukan, mengingat pada saat yang sama dunia juga harus berjuang memulihkan ekonomi. Hal ini pun disebutnya makin menantang karena banyak orang telah kehilangan pekerjaan akibat pandemik COVID-19 dan juga banyak yang mengalami masalah kesehatan akibat penyakit ini.

“Pada saat yang sama mereka harus meningkatkan produktivitas mereka, dan produktivitas itu tentu sudah berbeda cara memacunya dengan cara-cara yang lama,” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya