TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bitcoin Reli, Pasar Crypto Tembus 2 Triliun Dolar AS!

Harga Bitcoin diprediksi capai 100 ribu dolar AS pada 2022

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA FOTO/REUTERS/Benoit Tessier)

Jakarta, IDN Times – Harga Bitcoin mencapai 48 ribu dolar Amerika Serikat (AS) selama akhir pekan lalu, level tertinggi sejak Mei. Tetapi, harganya telah turun sebagian pada Senin (16/8/2021).

Menurut data Coindesk, pada Sabtu, harga koin digital itu mencapai 48.126,47 dolar AS, level tertinggi sejak 17 Mei. Namun sekitar pukul 9 pagi waktu AS pada hari Senin, harga Bitcoin diperdagangkan pada 47.263,35 dolar AS.

Baca Juga: Bitcoin atau Emas, Mana yang Lebih Unggul?

1. Harga Bitcoin pulih

Ilustrasi Bitcoin (ANTARA/Shutterstock)

Pemulihan harga Bitcoin terjadi setelah banyak aksi jual berlangsung pada Juni dan Juli, yang membuat nilainya turun di bawah 30 ribu dolar AS dari rekor tertingginya di lebih dari 64 ribu dolar AS pada April.

Vijay Ayyar, kepala pengembangan bisnis di bursa cryptocurrency Luno mengatakan bahwa kenaikan ini merupakan pemulihan dari penurunan tajam tersebut.

“Saya percaya (kenaikan bitcoin) ini adalah hasil dari akumulasi besar-besaran ketika Bitcoin diperdagangkan sekitar 29 ribu dolar AS hingga 30 ribu dolar AS,” katanya, sebagaimana dikutip dari CNBC.

Baca Juga: Memahami Apa Itu Mata Uang Kripto, Bitcoin dan Blockchain

2. Kapitalisasi pasar crypto melonjak tajam

Pixabay/Pete Linforth

Kenaikan harga Bitcoin mengangkat nilai seluruh pasar cryptocurrency menjadi di atas 2 triliun dolar AS pada Sabtu. Ini adalah pertama kalinya pasar crypto menembus angka tersebut sejak pertengahan Mei, menurut data dari CoinMarketCap, yang melacak harga koin digital.

Sebelumnya pasar crypto telah menghadapi sejumlah hambatan selama musim panas. Salah satu yang terbesar adalah pengawasan peraturan baru pada industri dari pihak berwenang di Tiongkok yang telah memaksa operasi penambangan Bitcoin untuk ditutup dan pindah ke tempat lain. Itu adalah salah satu alasan terbesar Bitcoin turun di bawah level 30 ribu dolar AS.

Sementara itu, Senat AS meloloskan RUU infrastruktur besar-besaran minggu lalu tanpa memuat amandemen yang diusulkan terkait pelaporan pajak kripto. Langkah ini dipandang sebagai pukulan bagi komunitas crypto, tetapi beberapa pihak mengatakan itu menunjukkan bahwa pemerintah AS menganggap serius industri ini.

“Penghalang peraturan mendasar ini telah memotong sayap pasar dalam waktu dekat,” kata Jehan Chu, pendiri modal ventura dan perusahaan trading yang berfokus pada cryptocurrency, Kenetic Capital.

Baca Juga: Baru Mulai Investasi Bitcoin Cs? Begini Cara Belinya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya