TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Inflasi Tinggi Membayangi, Rupiah Ditutup Melemah di Level Rp14.903

Rupiah melemah 51 poin sore ini

Ilustrasi Dollar dan Rupiah (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan hari ini, Kamis (30/6/2022).

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 51 poin ke level Rp14.903 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya, rupiah berada di level Rp14.852 per dolar.

Sebelumnya pada Selasa, rupiah ditutup melemah 33 poin ke level Rp14.830 per dolar AS dari level Rp14.797 per dolar. Pada Rabu, rupiah melemah 22 poin ke level Rp14.852 per dolar AS dari level Rp14.830 per dolar.

Baca Juga: Isu Resesi Bikin Rupiah Melemah ke Level Rp14.860

Baca Juga: 5 Negara Larang Penggunaan Mata Uang Kripto, Mengapa?

1. Penyebab rupiah melemah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan rupiah melemah karena dolar AS stabil di perdagangan Kamis, tetapi masih berada di dekat puncak dua dekade. Ini terjadi mengingat ada permintaan safe-haven di tengah kekhawatiran baru tentang suku bunga yang lebih tinggi dan resesi global.

Di Asia-Pasifik, Ibrahim mengatakan aktivitas pabrik China berkembang untuk pertama kalinya dalam empat bulan karena penguncian berakhir di kota-kota besar seperti Shanghai.

“Data resmi yang dirilis pada hari sebelumnya menunjukkan bahwa indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur naik menjadi 50,2 di bulan Juni dari 49,6 di bulan Mei, ekspansi pertama sejak Februari,” katanya.

Baca Juga: Mirip Banget! Ini 3 Perbedaan Uang dan Mata Uang 

2. Faktor internal

Dari dalam negeri, Ibrahim mengatakan pasar terus memantau perkembangan inflasi pada Juni 2022 yang diperkirakan lebih tinggi jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2022 diperkirakan akan mengalami inflasi sebesar 0,57 persen secara bulanan (month-to-month/mtm).

“Kondisi ini akan membawa inflasi Indonesia secara tahunan mencapai 4,2 persen (year-on-year/yoy),” katanya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya