Inflasi Turki Meledak Mendekati 49 Persen, Rekor Baru
Angka ini lebih tinggi dari perkiraan analis
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Inflasi tahunan Turki melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun terakhir, yakni 48,7 persen pada Januari 2022. Tingginya inflasi ini disebabkan oleh dorongan Presiden Recep Tayyip Erdogan untuk menurunkan suku bunga yang juga telah mengakibatkan jatuhnya nilai mata uang akhir 2021 lalu.
Menurut laporan Institut Statistik Turki (TUIK) yang dirilis Kamis (3/2/2022), dalam basis bulanan, harga konsumen melonjak 11,1 persen dari bulan sebelumnya.
Angka inflasi tersebut lebih tinggi dari yang diproyeksikan dalam jajak pendapat Reuters, dengan perkiraan 9,8 persen untuk bulanan dan 46,7 persen pada periode tahunan.
Baca Juga: Suku Bunga Dipangkas, Lira Turki Anjlok ke Rekor Terendah
1. Akibat kebijakan Erdogan
Inflasi tinggi di Turki merupakan dampak dari kebijakan Erdogan yang menekan bank sentral untuk menurunkan suku bunga, meski dipandang kurang tepat. Erdogan memprioritaskan kredit dan ekspor meskipun harga naik dua digit.
Dikutip CNN, nilai mata uang Turki, Lira, merosot 44 persen dari level tahun lalu karena bank sentral memangkas suku bunga sebesar 500 basis poin sejak September menjadi 14 persen.
Baca Juga: Kunjungi Kiev, Erdogan Siap Jadi Mediator Krisis Ukraina-Rusia