TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Jatuh Miskin, Makin Banyak Warga Inggris Bergantung ke Pemerintah

Semakin banyak yang menggunakan bank makanan

Ilustrasi jalanan protokol di London, Inggris (IDN Times/Anata)

Jakarta, IDN Times – Jumlah penggunaan bank makanan (food banks), organisasi nirlaba dan amal yang mendistribusikan makanan kepada mereka yang kesulitan membeli untuk menghindari kelaparan, di Inggris mengalami peningkatan di tengah pandemik COVID-19 ini.

Selain itu, masalah lain seperti perselisihan keluarga yang membutuhkan mediasi juga semakin banyak terjadi, menurut penelitian baru yang mengungkap dampak COVID-19 pada keluarga.

“Sebagian besar dewan lokal di Inggris juga melaporkan peningkatan jumlah orang yang membutuhkan bantuan untuk tunawisma, dengan peringatan bahwa banyak rumah tangga yang lebih miskin akan menghadapi bencana kecuali jika dukungan darurat diperpanjang jauh setelah pandemik,” kata penelitian itu, mengutip The Guardian, Minggu (21/3/2021).

Baca Juga: Long COVID, Gejala COVID-19 yang Bisa Menetap hingga Berbulan-bulan

1. Hampir semua dewan distrik laporkan peningkatan penggunaan

Tunawisma di Balai Karya Pangudi Luhur Bekasi mendapatkan pelatihan keterampilan memasak dari Surabaya Hotel School (Dok. Kemensos)

Menurut laporan, lebih dari sembilan dari 10 dewan distrik, yang mewakili kota besar, kota kecil dan daerah perkotaan di seluruh Inggris, telah melaporkan peningkatan penggunaan bank makanan pada tahun lalu. “Dua pertiga melaporkan peningkatan mediasi dalam kerusakan keluarga,” jelasnya.

Banyak juga yang menerima peningkatan permintaan bantuan dalam menangani perselisihan antara tuan tanah dan penyewa, menurut survei oleh Jaringan Dewan Distrik (DCN) tersebut.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa larangan penggusuran, yang diberlakukan selama pandemik dan baru-baru ini diperpanjang, tidak memberikan perlindungan lengkap bagi rumah tangga yang rentan.

Baca Juga: 5 Fakta B117, Virus Corona Mutasi Baru Asal Inggris

2. Peningkatan tunawisma

Seorang tunawisma tertidur di depan Taman Lapangan Banteng pada Sabtu, 8 Agustus 2020 (IDN Times/Besse Fadhilah)

Selama 2020-2021, 85 persen dewan Inggris mengatakan mereka telah melihat peningkatan klaim dari rumah tangga tunawisma untuk bantuan akomodasi sementara. Di sisi lain, hampir semua dewan (93 persen) telah menerima peningkatan permintaan bantuan untuk membayar pajak dewan.

Survei tersebut mengungkapkan bahwa banyak tekanan pada rumah tangga rentan yang diciptakan oleh pandemik juga berdampak langsung pada pemerintah daerah, yang banyak di antaranya hampir mencapai titik puncak bahkan sebelum krisis COVID-19 muncul. Bahkan, laporan menyebut sudah ada kekhawatiran bahwa hampir setengah juta penyewa swasta yang membayar lebih dari setengah pendapatan mereka untuk sewa bisa berisiko digusur ketika larangan tersebut berakhir.

Tokoh senior di seluruh otoritas lokal juga disebut khawatir bahwa krisis lebih lanjut terkait kesulitan tidur akan muncul ketika larangan penggusuran berakhir pada akhir Mei. Hampir tiga perempat dewan mengantisipasi akan adanya peningkatan gangguan tidur, dan hampir sembilan dari 10 distrik mengharapkan ada peningkatan tunawisma.

Beberapa bagian Inggris juga mengalami peningkatan signifikan dalam penggunaan bank makanan selama pandemik. Di Bradford, tiga kali lebih banyak makanan didistribusikan dari 21 lokasi selama puncak permintaan, dibandingkan dengan tingkat sebelum COVID-19.

Penelitian terbaru lainnya menunjukkan bahwa satu dari lima sekolah di Inggris telah mendirikan bank makanan sejak dimulainya pandemik. Lebih dari sepertiga guru mengatakan sekolah mereka mengirimkan bingkisan makanan ke rumah murid.

Baca Juga: Inggris Ajak Indonesia Kolaborasi Lacak Varian Baru COVID-19

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya