TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Mendag: Target Perdagangan RI-Tiongkok Naik 3 Kali Lipat di 2024

Ada kesepakatan baru dibentuk

Jokowi bersama dengan Xi Jinping (Dok. ANTARA News)

Jakarta, IDN Times – Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan Indonesia dan Tiongkok telah menargetkan untuk meningkatkan nilai perdagangan kedua negara dalam tiga tahun mendatang. Hal tersebut merupakan hasil dari kunjungannya ke Tiongkok dan bertemu dengan Kementerian Perdagangan negara tersebut pekan ini.

“Pada kesempatan pertemuan bilateral ini kami berkesempatan untuk berbicara dengan counterpart dari Kementerian Perdagangan Tiongkok. Ada beberapa poin yang penting untuk bisa diberikan,” jelasnya dalam press briefing virtual, Jumat (2/4/2021).

“Pertama adalah target baru. Dalam tiga tahun ke depan kita akan mentiga kali lipatkan perdagangan kedua negara. Dari 31 miliar hari ini menjadi 100 miliar pada tahun 2024,” lanjutnya.

Baca Juga: Pernah Jabat Mendag Era SBY, Profil Lengkap Muhammad Lutfi

1. Kesepakatan kerja sama perdagangan

Muhammad Lutfi (Youtube.com/The U.S. - Indonesia Society (USINDO))

Mantan Duta Besar RI untuk Amerika Serikat (AS) itu lebih lanjut mengatakan bahwa mereka juga membahas mengenai kesepakatan kerja sama perdagangan yang sudah ditandatangani sejak tahun 2011, yaitu Bilateral Economic and Trade Cooperation (BETC).

Lutfi mengatakan BETC akan diubah menjadi Trade and Investment Framework Agreement (TIFA).

“TIFA ini akan menjadi jenjang ke lebih tinggi kemungkinan kita akan membicarakan untuk memperdalam kegiatan perdagangan kedua negara dengan skema Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dan dalam pembicaraan ini juga kita sempat membicarakan agar memperbaiki daripada neraca perdagangan kedua negara,” jelasnya.

Baca Juga: Janji Pertama Mendag Muhammad Lutfi: Memulihkan Daya Beli Masyarakat! 

2. Impor sarang burung walet

Muhammad Lutfi (Youtube.com/The U.S. - Indonesia Society (USINDO))

Lutfi juga mengatakan ada perusahaan Tiongkok yang sudah setuju untuk melakukan impor sarang burung walet dari Indonesia. Selain itu, dari sisi Indonesia, pemerintah akan menerima ekspor dan investasi untuk produk furniture dari Shandong.

“Setidaknya lima perusahaan yang akan mengimpor sarang burung walet dari Indonesia. (Nilainya) lebih dari 1,13 miliar dolar AS,” katanya. “Juga ditambah dengan ekspor dan investasi untuk produk furniture dari Shandong, woods and furniture jumlahnya lebih dari 200 juta dolar,” tambah Lutfi.

Baca Juga: Tiongkok Paling Dominan dalam Perdagangan Indonesia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya