Mendulang Cuan dari Daur Ulang Limbah Bunga Sungai Gangga
Ada sekitar delapan ton limbah bunga setiap tahunnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Sungai Gangga dikenal sebagai salah satu sungai tersuci di India dan sering dijadikan tempat upacara bagi Umat Hindu negara itu. Salah satu upacara tersebut yaitu mempersembahkan bunga ke kuil.
Meski penting bagi penganut agama, namun ternyata aktifitas ini mempunyai dampak buruk pada lingkungan. Di mana Sungai Gangga menjadi tercemar oleh pestisida dari limbah bunga yang memenuhi sungai.
Menurut Collect and Recycle, umat Hindu telah memenuhi Sungai Gangga dengan jutaan ton limbah bunga setiap tahunnya. Ini membuat sungai yang terletak di kota Kanpur di utara India itu menjadi salah satu yang terkotor.
Namun demikian, ternyata hal ini telah membuka peluang usaha bagi ratusan warga sekitar.
Baca Juga: India Embargo Produksi Vaksin, RI Cuma Punya 7 Juta Dosis di April
1. Usaha daur ulang limbah bunga
Forum ekonomi Dunia (WEF) mengatakan bahwa masalah limbah ini telah membuat Pengusaha Ankit Agarwal mendirikan Phool.co. Perusahaan tersebut berfokus pada bisnis daur ulang limbah bunga dari Sungai Gangga.
“Semua pestisida dan insektisida yang digunakan untuk menanam bunga ini bercampur dengan air sungai, membuatnya sangat beracun,” katanya kepada Reuters TV.
Orang India biasanya mempersembahkan bunga di kuil sebagai tanda pengabdian, kata Agarwal. Ia lebih lanjut mengatakan bahwa banyak orang India lebih suka membuang bunga yang mereka tawarkan kepada dewa ke dalam air karena memasukkannya ke tempat sampah dianggap tidak suci.
Baca Juga: Begini Kisah Susanto Raup Rp15 Juta per Panen dari Bisnis Ikan Nila
Baca Juga: Kisah 'Jungle Boy' Merawat dan Membangun Bisnis Tanaman