TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menlu Retno: Ekonomi Kreatif Solusi Inovatif Hadapi Pandemik

Indonesia ingin mengarusutamakan agenda ekonomi kreatif

Menlu Retno Marsudi (Dokumentasi Kemenlu)

Jakarta, IDN times – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan bahwa ekonomi kreatif merupakan solusi yang inovatif dalam menyikapi pandemik dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Hal tersebut ia sampaikan dalam acara press briefing High Level Week Sidang Majelis Umum PBB ke-76 dari New York, Amerika Serikat (AS) pada Jumat (24/9/2021) waktu setempat. Sebelumnya Retno telah mengadakan pertemuan Ministerial Side Event terkait Creative Economy, yang diinisiasi oleh Indonesia. Ia mengatakan acara ini digelar karena PBB secara aklamasi mengesahkan tahun 2021 sebagai International Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021.

Retno mengatakan tujuan dari acara tersebut yakni karena Indonesia ingin menjaga momentum pelaksanaan tahun internasional ekonomi kreatif tersebut. Selain itu, Indonesia ingin mengarusutamakan agenda ekonomi kreatif dalam agenda masyarakat internasional.

“Kedua, sebagaimana Indonesia ingin mengarusutamakan agenda ekonomi kreatif kita ketahui, di masa pandemi, perlu ada penyesuaian dan adaptasi kegiatan ekonomi masyarakat. Ekonomi kreatif adalah solusi yang inovatif dalam menyikapi pandemi dan mendorong percepatan pemulihan ekonomi nasional,” katanya.

Baca Juga: Retno Marsudi Bertemu Menlu Turki dan Inggris, Ini yang Dibahas

1. Terobosan dibutuhkan di masa pandemik

Grab dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkolaborasi Dukung UMKM Ekonomi Kreatif melalui #BeliKreatifDanauToba (Dok. IDN Times)

Menurut Retno, selama pertemuan mengenai ekonomi kreatif tersebut, ia mengawali sambutan dengan menyampaikan bahwa di masa pandemik dibutuhkan terobosan untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mempekerjakan perempuan dan anak muda, serta mengentaskan kemiskinan.

“Di sinilah peran penting ekonomi kreatif yang menyumbang lebih dari 30 juta pekerja di dunia, di mana setengahnya adalah perempuan,” ujarnya.

Retno menambahkan bahwa di Indonesia, ekonomi kreatif mempekerjakan 14,3 persen tenaga kerja Indonesia. Ia juga menyebut bahwa di masa pandemik seperti ini, industri kreatif terbukti mampu bukan saja bertahan, namun juga tumbuh dan berkembang.

“Oleh karena itu, International Year of Creative Economy for Sustainable Development 2021 menjadi momentum untuk lebih mendukung ekonomi kreatif sebagai upaya bagi percepatan pemulihan ekonomi global,” jelasnya.

Baca Juga: Grab Dukung UMKM Ekonomi Kreatif Melalui Beli Kreatif Danau Toba

2. SDM aset terbaik dari industri ekonomi kreatif

Grab dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Berkolaborasi Dukung UMKM Ekonomi Kreatif melalui #BeliKreatifDanauToba (Dok. IDN Times)

Untuk mengarusutamakan industri ekonomi kreatif dalam agenda global, Retno mengatakan di dalam pertemuan tersebut ia menyampaikan dua hal. Pertama yaitu menciptakan kondisi yang kondusif bagi berkembangnya industri ekonomi kreatif.

Retno mengatakan hal ini adalah tanggung jawab Pemerintah yang diharapkan dapat dilakukan melalui beberapa hal, seperti membuat kebijakan dan peraturan yang memacu inovasi, memberikan akses terhadap pembiayaan, memfasilitasi digitalisasi dan penetrasi pasar di luar negeri, dan mengembangkan sumber daya manusia.

“Aset terbaik dari industri ekonomi kreatif adalah sumber daya manusia,” katanya.

“Kedua, memperkuat kolaborasi untuk mengarusutamakan agenda ekonomi kreatif. Langkah awal adalah meningkatkan kepedulian publik terhadap arti penting ekonomi kreatif,” lanjut dia.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya