TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tips Bisnis Kuliner Tahan Lama ala Soto Angkring Mas Boed

Tetap eksis sejak didirikan pada 2006

Ilustrasi Belanja Online/Belanja di e-commerce. (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Kisah akan kekayaan kuliner khas Nusantara memang tidak ada habisnya, mulai dari makanan asli khas daerah hingga sejumlah inovasi kuliner yang dikembangkan dari resep asli yang ada.

Semarang sebagai kota dengan kekayaan kuliner yang mampu menarik wisatawan seperti Lumpia Semarang, wingko babat, lapis legit, dan Soto Semarang, memiliki banyak sekali bisnis yang sudah terkenal kelezatannya. Berbicara soal panganan khas Semarang yang melegenda, Soto Angkring Mas Boed patut disorot sebagai kuliner yang sudah dikenal luas sejak belasan tahun silam.

Usaha ini berawal secara sederhana, dari teras rumah Djoko Boediono pada 11 Maret 2006. Saat itu, ia bersama istrinya mulai berjualan soto ayam kecil-kecilan dengan resep asli milik mereka. Dengan kelezatan yang ditawarkan dan ditambah dengan harga yang terjangkau, bisnis Soto Mas Boed berkembang dengan cepat, di mana tiga tahun setelahnya ia berpindah ke lokasi yang lebih luas di wilayah Banyumanik.

Pepatah ‘usaha tidak menghianati hasil’ pun dirasakan Djoko, karena bisnisnya berhasil menarik banyak langganan dari Semarang dan juga luar kota yang mendukung keberlangsungan bisnis kulinernya dari tahun ke tahun.

Di era sebelum tersedianya media sosial seperti sekarang, Djoko kerap mempromosikan usahanya dengan selembaran yang kemudian ditempelkan di pohon-pohon di area sekitar lokasi bisnisnya. Kemudian ketika pelanggan datang, kualitas soto yang dihidangkanlah yang kemudian membawa mereka untuk kembali lagi. 

Setelah dua belas tahun melayani pelanggan setia di Banyumanik, tahun ini bisnisnya siap berkembang dan melayani lebih banyak pelanggan baru dengan dibukanya cabang kedua yang berlokasi di Semarang Barat. Cabang kedua ini dibuat dengan konsep open space sehingga nyaman dijadikan tempat berkumpul oleh kalangan anak muda dan juga aman di masa pandemik.

Nicko Setya Pambudhy, General Manager Soto Angkring Mas Boed menceritakan, Soto Angkring Mas Boed ini didirikan oleh ayahnya karena awalnya beliau ingin terjun ke bisnis kuliner dan memiliki satu misi khusus, yaitu membuat rumah makan soto yang bisa menjadi ikon dari Kota Semarang.

“Karena di Semarang sudah banyak warung soto yang biasanya menggunakan nama sang penjual, kami mencoba mencari penggalan nama yang unik dari nama ayah saya Djoko Boediono. Akhirnya, tercetuslah nama Soto Angkring Mas Boed yang justru mudah diingat dan dikenal oleh pelanggan kami. Soto yang kami hadirkan rupanya juga cukup berbeda dari yang lain dan sangat digemari oleh pelanggan kami dari tahun ke tahun,” katanya.

Keberhasilan Soto Angkring Mas Boed tentu tidak lepas dari beberapa strategi bisnis yang diterapkan hingga saat ini. Nicko pun membagikan strategi Soto Angkring Mas Boed, hingga sukses seperti sekarang. Seperti apa tipsnya? Simak berikut ini.

Baca Juga: Kiat Sukses Soto Angkring Mas Boed, Sudah Berdiri 15 Tahun!

1. Konsisten menjaga kualitas produk dan layanan

Ilustrasi Pebisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Salah satu hal yang harus diutamakan dalam operasional sebuah bisnis agar dapat terus eksis adalah konsisten dalam menjaga kualitas produk dan layanan. Produk merupakan “nyawa” dari suatu bisnis sehingga perlu terus dipertahankan kualitasnya.

Walaupun harga bahan pokok kerap mengalami kenaikan, Soto Angkring Mas Boed tidak pernah beralih ke bahan pokok yang lebih murah. Selain itu, Nicko percaya bahwa layanan juga harus terus ditingkatkan agar dapat memberikan pelanggan pengalaman bersantap yang hangat dan memuaskan.

Baca Juga: 5 Tips Bisnis Online dari Amazara, UMKM Sukses Asal Yogyakarta

2. Harga terjangkau dan porsi yang pas

Ilustrasi UMKM. (IDN Times/Aditya Pratama)

Bagi sebagian orang, harga dan porsi biasanya menjadi poin penting dalam memilih lokasi untuk makan. Harga yang ‘pas di kantong’ dengan porsi yang seimbang juga bisa menjadi daya tarik yang signifikan bagi pelanggan. Hal tersebut menjadi salah satu pertimbangan Soto Angkring Mas Boed dalam menentukan harga berbagai menunya.

Dengan harga dan porsi yang pas, dan visibilitas melalui pemanfaatan media sosial hingga berbagai platform, Nicko percaya sebuah bisnis dapat terus menjangkau konsumen yang luas dan menarik pelanggan lama untuk datang kembali.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya