TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Virus Corona Merajalela, Rupiah Melemah 3 Hari Beruntun

Rupiah diprediksi melemah lagi pada perdagangan besok

Ilustrasi Uang (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Jakarta, IDN Times – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah pada penutupan perdagangan sore ini, Rabu (16/6/2021). Ini menandakan pelemahan tiga hari beruntun sejak awal pekan ini.

Dikutip dari Bloomberg, rupiah melemah 0,09 persen ke level Rp14.237 per dolar AS sore ini. Pada penutupan sebelumnya rupiah berada di level Rp14.225 per dolar AS.

Baca Juga: Ridwan Kamil Duga Corona Varian Delta Sudah Ada di Jabar

1. Lonjakan kasus COVID-19 sebabkan rupiah melemah

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Direktur PT. TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut salah satu faktor pelemahan rupiah yaitu karena lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.

Menurut Ibrahim, penerapan pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di lingkup RT/RW di Provinsi DKI Jakarta tidak efektif membendung laju penyebaran COVID-19 di Ibu Kota. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah DKI Jakarta juga dinilai terlampau lemah membendung gelombang tinggi sebaran virus corona yang sekarang ini sudah bermutasi menjadi sejumlah varian baru.

Beberapa varian di antaranya bahkan telah terkonfirmasi masuk Jakarta, seperti varian B117 dan B1617.

“Dua varian baru itu memiliki daya tular 10 kali lebih cepat dari varian asli corona, sehingga PPKM skala mikro dinilai bukan perisai yang aman untuk melindungi masyarakat Jakarta dari incaran wabah ini,” katanya.

“Diibaratkan perang, gempuran corana di Jakarta saat ini adalah pasukan mematikan yang memberondong dengan peralatan tempur mutakhir, sementara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hanya mampu menahan gempuran musuh dengan peralatan tradisional seperti bambu runcing. Ini jelas sangat tidak seimbang, dan butuh inovasi kebijakan yang lebih modern guna untuk melawannya,” lanjut Ibrahim.

Baca Juga: Menabung 9 Tahun, Pedagang Pecel di Serang Gagal Berangkat Haji

2. Opsi langkah yang bisa diambil Pemda DKI Jakarta

Ilustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

Menurut Ibrahim, untuk menghadapi masalah ini, ada beberapa opsi yang harus dilakukan oleh Pemda DKI Jakarta. Di mana opsi yang harus dilakukan agar tsunami corona tidak menerjang Jakarta adalah melakukan lockdown total dibarengi dengan vaksinasi.

“Walaupun ini bertentangan dengan program Pemerintah pusat,” ujarnya.

Dalam lockdown total, semua kegiatan di dalam kota diberhentikan sementara, sehingga tidak ada mobilitas masyarakat yang dapat memicu penularan.

“Strategi seperti ini diyakini dapat menaklukkan musuh tak kasat mata itu, walaupun akan berdampak terhadap perekonomian namun yang terpenting kesehatan masyarakat harus yang utama,” paparnya.

Baca Juga: Punya Uang Kripto? Begini Cara Melindungi Dompetnya dari Hacker

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya