TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Unik tentang Unilever yang Belum Banyak Diketahui Orang

Permisi, mau beli Rinso

Shutterstock/Akhmad Dody Firmansyah

Jakarta, IDN Times - Coba deh tengok dapur, kamar mandi hingga kamar tidur masyarakat Indonesia, pasti kamu akan menemukan banyak sekali produk dari Unilever di sana. Dari kebutuhan memasak, produk pembersih rumah, hingga beauty product yang bikin masyarakat Indonesia tampil lebih percaya diri.

Tanpa terasa PT Unilever Indonesia Tbk ternyata sudah menemani masyarakat Indonesia selama 87 tahun lamanya lho. Di usia yang selama ini gak heran kan kalau kamu seringkali menemukan banyak orang yang mengganti sebutan suatu barang dengan nama produk Unilever. Selain hal unik tadi, masih ada fakta menarik lainnya nih yang akan diulas IDN Times, jadi keep scrolling ya!

1. Unilever ternyata berasal dari gabungan produsen margarin dan sabun di Inggris

Unilever.com

Kalian pasti pernah mendengar kalimat ini, “sesuatu yang besar berawal dari hal yang kecil.”  Nah, ungkapan tersebut cocok banget dengan sejarah awal mula Unilever berdiri. Siapa yang menyangka, sebuah perusahaan multinasional yang kini telah memiliki lebih dari 400 merek di seluruh dunia itu memulai bisnisnya dengan memproduksi dua benda kecil yang keberadaannya sangat dekat dengan konsumen yakni, mentega dan sabun.

Awalnya, seorang warga negara Belanda bernama Antoon Jurgens, menjalankan usaha perniagaan mentega dan margarin di bawah bendera Antoon Jurgens United. Setelah merger dengan tiga perusahaan lain pada 1927, Jurgens United kemudian menjelma menjadi perusahaan besar bernama Margarine Unie. Perusahaan tersebut kemudian bergabung dengan Lever & Co yang didirikan oleh William Hesketh Lever dan James Darcy Lever. 

Berawal dari bisnis grosir, nama Lever & Co melejit berkat produk sabunnya yang terbuat dari kopra dan minyak kacang pinus. Sabun tersebut viral pada zamannya, karena kala itu pembuatan sabun lazim menggunakan lemak binatang. Selain itu, mereka juga mengemas produknya dengan apik dan memberinya merek. Sabun dengan merek Sunlight yang diluncurkan pada 1884 bahkan disebut-sebut sebagai sabun bermerek pertama di dunia. 

Perusahaan gabungan Margarin Unie dan Lever & Co ini kemudian diberi nama Unilever, singkatan dari Unie dan Lever. Meski pakta penggabungan ini ditandatangani pada 2 September 1929, Unilever resmi dibentuk pada 1 Januari 1930.

2. Saking lekatnya Unilever dengan masyarakat, beberapa produk jadi kata ganti suatu barang

Shutterstock/monticello

Karena sudah sangat melekat, kita terbiasa menyebut sebuah produk dengan satu merek tertentu meskipun produk yang dimaksud diproduksi oleh perusahaan yang berbeda. 

Misalnya, kita menyebut Pepsodent untuk menggantikan pasta gigi, Rinso untuk deterjen, dan Sunlight untuk cairan pencuci piring. Tapi jangan salah guys, meskipun mereknya berlainan, semua produk di atas adalah produk keluaran Unilever lho. Nah kira-kira produk apa lagi nih yang kalian sering salah sebut mereknya? 

3. Eksis dari tahun 1933, nama PT Unilever Indonesia baru digunakan di tahun 1980

Unilever.co.id

Unilever sukses sebagai perusahaan multinasional dan mereka memilih untuk membangun pabrik di banyak negara termasuk di Indonesia. Awalnya, mereka mendirikan Lever Zeepfabrieken N.V pada 5 Desember 1933, 87 tahun lalu di Batavia. Dalam surat No. 14 yang disetujui Jenderal Geoual van Nederlandsch-Indie, perusahaan ini bermarkas di kawasan Angke, yang kini masuk wilayah Jakarta Utara. 

Pada 22 Juli 1980, perusahaan ini berganti nama menjadi PT Unilever Indonesia, kemudian berubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk per 30 Juni 1997. Sampai sekarang, Unilever terus berkembang berkat produk-produk yang merajai pasar, mulai dari produk makanan, produk kebersihan, serta produk-produk rumah tangga.

4. Terus berkembang, sudah ada 44 produk, 9 pabrik dan lebih dari 5.000 karyawan di Indonesia

Unilever.co.id 

Sudah 87 tahun lamanya PT Unilever Indonesia Tbk berdiri di Indonesia. Hingga kini, PT Unilever Indonesia Tbk sudah memiliki 44 produk, mempekerjakan lebih dari 5.000 karyawan, mendirikan 9 pabrik, dan pada 2019 berhasil memenangi 48 penghargaan bergengsi. 

Meskipun sudah menjadi perusahaan multinasional, Unilever tetap gak lupa lho akan komitmennya untuk menciptakan kehidupan yang berkelanjutan yaitu yang memberikan manfaat bagi masyarakat  dan  lingkungan. Perusahaan ini percaya bahwa keberadaannya harus selalu membawa nilai lebih bagi masyarakat, baik dalam hal kesehatan, kebersihan, lingkungan dan kesejahteraan. 

Unilever percaya bahwa perusahaan dengan tujuan mulia akan bertahan, brand dengan tujuan mulia akan bertumbuh, dan individu dengan tujuan mulia akan berkembang.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya