TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Telin Teken MoU Proyek Kabel Laut Internasional ICE IV

Dorong konektivitas Intra Asia

Nabil Baccouche, Group Chief Carrier Wholesale Officer from e& (kiri), Seif Mounib, Vice President International and Wholesale Telecom Egypt (kedua dari kanan), dan Budi Satria Dharma Purba, Chief Executive Officer (CEO) Telin (paling kanan) saat penandatanganan MoU Pengembangan SKKL ICE System IV Project di Dubai (7/2). (dok. Telkom)

Jakarta, IDN Times - e&, Telecom Egypt, Telin selaku anak usaha Telkom, dan operator besar asal India menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) baru untuk membentuk konsorsium dengan tujuan mengembangkan Proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) ICE IV.  

Adapun sistem Data Center (DC) ke DC ini akan menghadirkan rute unik yang menghubungkan wilayah Intra Asia ke India dan Timur Tengah.

Membentang sepanjang 11.000 km, sistem baru tersebut akan menggunakan teknologi kabel terbuka terbaru dan subsea ROADMs untuk menghubungkan Indonesia dan Singapura ke India, Oman, Mesir, dan Uni Emirat Arab. 

Proyek ICE IV sendiri akan mengadopsi rute terbaru melalui Selat Sunda dan menjadi kabel internasional pertama yang mendarat di Kochi, India dalam beberapa dekade; menawarkan rute alternatif yang resilient dan gerbang internasional baru. 

Ekstensi darat yang sedang dipertimbangkan juga mencakup koneksi antara Timur Tengah dan Mesir, serta antara Kochi dan Chennai, yang membuat Proyek ICE IV ini unik. Proyek ICE IV ditargetkan siap beroperasi pada kuartal keempat tahun 2027.

1. Pasar bandwidth global berkembang

Kantor pusat Telkom Indonesia (Dok. Telkom)

Dalam beberapa tahun terakhir, lonjakan permintaan, bersamaan dengan kelangkaan inventaris, telah membuat pasar bandwidth global berkembang dan menjadi pendorong utama pembangunan SKKL baru. 

Seiring perkembangan konektivitas SKKL, desain PoP ke PoP menetapkan standar baru, di mana arsitektur ini melayani kebutuhan penyedia konten dan konsumen data besar dengan lebih baik. 

Proyek ICE IV akan mengadopsi prinsip-prinsip ini untuk menyediakan konektivitas yang mulus, bandwidth yang besar, dan keberagaman keamanan jaringan.

Milestone besar untuk proyek ini terjadi saat event Capacity Middle East yang bergengsi di mana MoU ditandatangani oleh top manajemen dari empat perusahaan terkemuka; Nabil Baccouche - Group Chief Carrier & Wholesale Officer di e&, Seif Mounib - Vice President of International and Wholesale di Telecom Egypt, Budi Satria Dharma Purba - Chief Executive Officer (CEO) di Telin, dan operator India. 

Momen penandatanganan ini menunjukkan komitmen semua pihak untuk berinvestasi dan mengembangkan pasar bandwidth global guna melayani pelanggan lebih baik. 

Baca Juga: Telkom Rutin Uji Jaringan dan Infrastruktur Lewat Laboratorium Ini 

2. Membuka akses bandwidth untuk miliaran orang

Telkomsel mencatat, trafik akses broadband naik hingga 14,08 persen periode Natal 2023 dan Tahun Baru 2024. (Dok. Telkomsel).

Nabil Baccouche, e& Group Chief Carrier and Wholesale Officer mengatakan bahwa melalui Proyek ICE IV, kami mendefinisikan ulang peta konektivitas, mendekatkan benua lebih dari sebelumnya, dan membuka akses bandwidth untuk miliaran orang. 

“Dengan komitmen kami untuk menjadikan SmartHub sebagai lokasi pilihan neutral carrier hub terbesar, Proyek ICE IV akan mempercepat konektivitas. Sistem DC ke DC yang baru akan memungkinkan kami meningkatkan kemampuan dan kapasitas global lebih lanjut untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari pelanggan di seluruh Eropa, Timur Tengah, Afrika, Asia, dan Amerika," katanya.

Mohamed Nasr, Managing Director dan CEO di Telecom Egypt menambahkan bahwa semenjak evolusi serat optik subsea lebih dari 30 tahun yang lalu, Telecom Egypt telah menjadi bagian penting untuk mendukung pembangunan proyek SKKL, khususnya yang menghubungkan Asia Tenggara ke Eropa. 

Rute khusus ini dianggap sebagai infrastruktur inti yang menghubungkan benua terbesar, dan salah satu rute SKKL utama yang terus berkembang. 

“Telecom Egypt bangga dapat berkolaborasi dengan mitra ICE dalam pembangunan proyek luar biasa ini. Menjadi anggota pendiri ICE IV adalah bukti dari keyakinan kami akan pentingnya infrastruktur vital ini. Kami menyediakan akses terbuka untuk lebih dari 20 kabel SKKL yang mendarat di Mesir dengan infrastruktur transit internasional yang unik dan berstandar tinggi yang akan menjadi bagian dari desain yang telah direncanakan. Selain itu, Proyek ICE IV akan memungkinkan kami memperluas jangkauan dan diversifikasi lebih lanjut bagi portofolio infrastruktur SKKL kami untuk secara cepat mengatasi permintaan konektivitas global yang terus tumbuh,” ujarnya. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya