TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Airlangga: 3 SWF Siap Investasi 3 Miliar Dolar AS ke LPI

Tiga SWF itu berasal dari Belanda, Kanada dan UEA

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan keterangan pers di Kantor Presiden pada Senin (11/1/2021) (Youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan telah ada tiga pengelola dana abadi atau sovereign wealth fund (SWF) dari tiga negara yang siap menyuntikkan modal investasi ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI).

"Terdapat tiga sovereign wealth fund besar dari Belanda, Kanada dan Uni Emirat Arab (UEA) yang telah berkomitmen untuk berinvestasi sekitar tiga miliar dolar Amerika Serikat (AS) ke LPI," kata Airlangga seperti dikutip dari ANTARA, Sabtu (21/8/2021).

Baca Juga: Baru Dilantik Jokowi, LPI Siap Cari Dana Modal Bangun Indonesia

1. Pemerintah bakal tambah modal awal LPI

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Airlangga memastikan bahwa pemerintah akan menambah modal awal bagi LPI sebesar empat miliar dolar AS atau setara dengan Rp57,6 triliun. Penambahan modal tersebut diharapkan semakin mengoptimalisasi peran LPI sebagai SWF-nya Indonesia.

LPI yang diresmikan sejak 2020 silam telah diberikan modal awal senilai satu miliar dolar AS atau senilai dengan Rp14,4 triliun.

Kehadiran LPI diharapkan dapat membuat modal atau investasi asing yang masuk ke Indonesia semakin masif, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia berkelanjutan.

2. LPI bakal dibantu oleh Online Single Submission (OSS)

Presiden Jokowi resmikan peluncuran Sistem Online Single Submission (OSS). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Untuk semakin menarik lebih banyak investasi masuk ke Indonesia, pemerintah bukan hanya mengandalkan LPI, melainkan juga Online Single Submission alias OSS.

Pemerintah baru saja meresmikan OSS yang ditargetkan bisa mempermudah investor baik asing maupun lokal dan dalam skala besar atau kecil untuk berinvestasi di Indonesia. Selain menarik lebih banyak investasi, Airlangga berharap agar OSS juga ikut berperan dalam pembukaan lapangan kerja yang seluas-luasnya.

Pemerintah juga telah mengubah paradigma terhadap investasi dengan mengganti daftar negatif investasi menjadi sektor investasi prioritas. Dengan demikian, investor yang berinvestasi di sektor-sektor prioritas akan memperoleh berbagai insentif, baik fiskal maupun non-fiskal.

"Pemerintah fokus pada penyediaan kemudahan berusaha di sektor usaha prioritas yang mana termasuk untuk proyesk strategis nasional, industri berteknologi tinggi, industri pionir, industri orientasi ekspor, dan industri berbasis riset serta pembangunan," kata Airlangga.

Baca Juga: Sudah Banyak Lembaga yang Urusi Investasi, Apa Bedanya dengan LPI?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya