TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Antisipasi Krisis 2023, BUMN Siap Jadi Pembeli Bahan Pangan Pokok

BUMN bakal antisipasi tekanan harga pangan tahun depan

Menteri BUMN, Erick Thohir (IDN Times/Ilman Nafi'an)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, memastikan para perusahaan pelat merah siap menjaga ketahanan pangan nasional tahun depan. Hal itu tidak terlepas dari proyeksi rantai pasok dunia yang masih akan terganggu pada 2023.

Pernyataan itu disampaikan Erick seusai Rapat Kabinet yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, Selasa (6/12/2022).

"BUMN siap untuk menjadi pembeli siaga (off taker) bahan-bahan keputuhan pokok pada tahun depan," kata dia.

Namun, sambung Erick, hal itu perlu dilengkapi dengan syarat berupa penugasan jelas dari pemerintah terhadap BUMN selaku pelaksana fungsi Off Taker tersebut.

Baca Juga: Sri Mulyani Ungkap Jurus agar RI Gak Krisis Ekonomi seperti Inggris

1. Penugasan diperlukan untuk meyakinkan pimpinan BUMN

Gedung Kementerian BUMN (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Adapun penugasan tersebut diperlukan supaya para pemimpin di BUMN pelaksana Off Taker tidak ragu dan khawatir atas dugaan pelanggaran yang dituduhkan kepada mereka.

"Bulog dapat menjadi stabilisator (harga), di mana ketika dia mengambil barang (bahan makanan pokok), ternyata ketika harus dikeluarkan, malah tidak bisa keluar karena harga pada saat pembelian lebih tinggi dibandingkan pada saat akan dikeluarkan sehingga dikhawatirkan menjadi kerugian negara. Padahal konsepnya berbeda," tutur Erick.

2. Dana besar dibutuhkan BUMN Off Taker

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di sisi lain, Erick menilai bahwa BUMN Off Taker pastinya bakal membutuhkan dana besar. Oleh karena itu, perlu adanya pengaturan terkait mekanisme pelaksanaan fungsi off taker itu sendiri.

Dana besar yang dibutuhkan BUMN Off Taker idealnya disimpan di Perhimpunan Bank-Bank Negara alias Himbara dengan bunga murah. Dengan dana itu, BUMN pelaksana fungsi off taker menyerap bahan pangan pokok dari petani, kapanpun, baik pada saat harga naik maupun turun.

"Kemudian nanti Bulog bisa menjadi pembeli bahan pangan pokok dari petani yang diputuskan pemerintah, misalnya padi, jagung, tebu dan lain-lain. Ini yang menjadi bagian dari upaya mengamankan rantai pasok pangan. Ini penting karena kondisi rantai pasok dunia masih terganggu di tahun depan," beber Erick.

Baca Juga: Kementerian BUMN Bantah Ada Bonus buat Direksi Jiwasraya

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya