TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Bahlil: Investasi Negara Islam Dunia Masih Sedikit di RI

Investasi negara-negara Isam cuma 5,5 persen dari total FDI

Bahlil Lahadalia, Menteri Investasi dalam sesi "How to Attract and Win Back Your Investors" di FIS 2023. (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menyebut negara-negara Islam masih minim dalam berinvestasi di Indonesia. Hal itu, menurut Bahlil, menjadi ironi mengingat Indonesia merupakan negara muslim terbesar di dunia.

Dalam lima tahun terakhir, rata-rata investasi negara-negara Islam hanya 5,5 persen dari total Foreign Direct Investment (FDI) yang masuk ke Indonesia.

"Terdapat fakta yang kontra produktif bapak-ibu sekalian. Di satu sisi, kita berbicara tentang bagaimana kekompakkan negara-negara muslim. Tapi, sisi lain sebagai negara muslim terbesar di dunia, Indonesia justru dibanjiri investasi bukan dari negara Islam," kata Bahlil, dikutip Minggu (14/5/2023).

Baca Juga: Bahlil Ajak Negara Islam Ambil Peran dalam Hilirisasi di RI

1. Investasi asing paling banyak datang bukan dari negara Islam

ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Data Kementerian Investasi/BKPM per kuartal-I 2023 menunjukkan realisasi investasi asing paling banyak masuk ke Indonesia bukan dari negara-negara Islam.

Berdasarkan asal negara, realisasi investasi pada kuartal-I 2023 didominasi oleh Singapura sebesar 4,3 miliar dolar AS, disusul Hongkong sebesar 1,5 miliar dolar AS, China sebesar 1,2 miliar dolar AS, Jepang sebesar 1 miliar dolar AS, dan Amerika Serikat sebesar 0,8 miliar dolar AS.

2. Negara-negara Islam ditawarkan berperan dalam hilirisasi

Groundbreaking Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi Dimetil Eter, Kab. Muara Enim pada Senin (24/1/2022). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Oleh sebab itu, Bahlil mengajak sejumlah negara Islam di dunia untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi tersebut berkaitan dengan hilirisasi sumber daya alam (SDA) yang tengah digalakkan oleh pemerintah.

Ajakan itu disampaikan oleh Bahlil ketika menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam Annual Meetings Islamic Development Bank Group (IsDB) pada sesi The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit (ICIEC) Outlook on Food Security, Green Economy, Tourism, and FDIs in Member Countries di Jeddah, Arab Saudi pekan ini.

"Indonesia adalah negara dengan potensi yang sangat besar. Ke depan, kami akan membangun ekosistem baterai mobil listrik di Indonesia. Sebanyak 25 persen cadangan nikel dunia ada di Indonesia. Kami terus mendorong hilirisasi untuk menuju kepada negara maju. Maka dari itu, saya menawarkan kepada bapak-ibu semua agar bisa ikut mengambil bagian dan sampai dengan 2040 menuju Indonesia emas, masterplan desain pengelolaan investasi yang mengarah kepada hilirisasi pada delapan sektor komoditas unggulan yang potensi nilainya mencapai 545,3 miliar dolar AS," tutur

Baca Juga: Arab Saudi Mau Investasi Energi Terbarukan dan Pembangunan RS di RI

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya