TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

BNI Bukukan Laba Rp3,96 Triliun selama Kuartal-I 2022

Laba BNI tumbuh 63,2 persen yoy

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Konsul Jenderal (Konjen) Indonesia di Dubai Kartika Candra Negara, dan Perwakilan PMI Dubai Rukati dalam prosesi penyerahan Program CSR KAMI Bersama BNI, Dubai (5/11/2021). Dok. BNI

Jakarta, IDN Times - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan laba bersih senilai Rp3,96 triliun selama kuartal-I 2022. Capaian tersebut tumbuh 63,2 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

Pencapaian laba bersih tersebut dihasilan dari Pendapatan Operasional Sebelum Pencadangan (PPOP) yang tumbuh 7,3 persen yoy menjadi Rp8,5 triliun.

"Pencapaian pendapatan operasional ini bahkan adalah tertinggi yang pernah dihasilkan BNI, lebih tinggi dari pendapatan operasional sebelum pandemik," kata Direktur Utama BNI, Royke Tumilaar dalam keterangan resmi yang diperoleh IDN Times, Selasa (26/4/2022).

Sejalan dengan hal tersebut, BNI juga turut mencatatkan perbaikan kualitas kredit dengan turunnya biaya pencadangan kredit sebesar 26,1 persen yoy.

Baca Juga: BNI Optimistis Catat Pertumbuhan Kredit 7 Persen di Kuartal I-2022 

Baca Juga: BNI Asset Management Luncurkan Reksa Dana BNI 30G  

1. Penyaluran kredit BNI

ilustrasi kredit (IDN Times/Aditya Pratama)

Selain pertumbuhan dari sisi laba bersih, Royke juga menyampaikan bahwa BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan dari sisi total baki kredit.

Total baki kredit yang disalurkan BNI sepanjang kuartal-I 2022 tumbuh 5,8 persen yoy menjadi Rp591,68 triliun. Posisi tersebut lebih tinggi dari kondisi sebelum pandemik COVID-19, yakni pada kuartal-I 2020.

Indikator kinerja positif lainnya terkait dengan kualitas aset, likuiditas, dan efisiensi juga semakin baik sehingga turut mendorong tercapainya pendapatan operasional yang lebih tinggi.

“Kami bersyukur BNI mampu mempertahankan kinerja yang solid pada awal tahun ini. Kinerja ini merupakan salah satu tanda dari pemulihan sekaligus pertumbuhan ekonomi yang lebih baik pada tahun ini,” tutur Royke.

Baca Juga: BNI Pertahankan Ekspansi Solid, Laba Kuartal I 2022 Tumbuh 63,2 Persen

2. Capaian kredit di segmen business banking

BNI Tokyo. (Dok. BNI)

Adapun kredit di segmen business banking masih menjadi motor penggerak bisnis kredit di bank pelat merah tersebut. Beberapa sektor pun mengalami pertumbuhan signifikan.

BNI mencatat adanya pertumbuhan pembiayaan ke segmen Korporasi Swasta sebesar 9,9 persen yoy menjadi Rp193,2 triliun. Lalu segmen large commercial juga turut mengalami pertumbuhan 24,5 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun dan segmen UMKM tumbuh 11,8 persen yoy dengan nilai kredit Rp98 triliun.

Secara keseluruhan kredit di sektor business banking ini tumbuh 4,8 persen yoy menjadi Rp489,3 triliun. "Kenaikan ekspansi kredit di seluruh segmen tersebut sejalan dengan kondisi perekonomian nasional yang juga sudah mulai pulih," ujar Royke.

Sementara dari sisi konsumer, kredit payroll dan kredit kepemilikan rumah (KPR) membukukan penguatan kinerja positifnya pada awal tahun ini dengan pertumbuhan masing-masing 18,8 persen dan 8,4 persen secara yoy. Secara keseluruhan, kredit konsumer tumbuh 11,4 persen yoy.

"Hal ini dikarenakan brand consumer banking BNI yang terbentuk dengan baik sehingga mampu memberi daya saing yang sangat kuat dalam berkompetisi dengan peers untuk melayani kebutuhan pembiayaan konsumer masyarakat," kata Royke.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya