Bos BRI Berharap Suku Bunga BI Gak Naik Jadi 7,5 Persen
Inflasi global jadi tantangan utama buat BRI dan perbankan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso, mengungkapkan tantangan utama bagi pihaknya secara khusus, dan industri perbankan secara umum.
Hal itu disampaikan Sunarso pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR, Selasa (24/1/2023).
"Tantangan yang paling utama adalah global inflation yang tinggi dan berimbas kepada kita," ucap Sunarso.
Baca Juga: Bertepatan dengan HUT ke-172, BRI Luncurkan QLola by BRI
1. Kenaikan suku bunga
Oleh karena itu, kenaikan suku bunga menjadi respons utama yang diberikan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) alias The Fed.
Hal itu pun memberikan dampak buat bank sentral lainnya, termasuk Indonesia berupa kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI).
Sunarso kemudian bercerita terkait dampak kenaikan suku bunga The Fed atau Fed Rate terhadap suku bunga BI.
"Ini sebagai gambaran saja, rumus yang kami yakini di BRI, setiap Fed Rate berada pada tingkat tertentu maka kira-kira BI Rate-nya itu harus selisihnya dua persen supaya rupiah kita aman. Nah sekarang Fed Rate sudah berada di 4,5 persen, kalau ditambah dua persen kan jadi 6,5 persen," tutur Sunarso.