TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dibeli Negara Lain,  Indonesia Batal Akuisisi StreetScooter!

StreetScooter resmi diakusisi oleh Odin Automotive

Wamen I BUMN, Pahala N. Mansury (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Rencana pemerintah melalui PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) mengakuisisi produsen kendaraan listrik asal Jerman, StreetScooter dipastikan batal.

Hal itu disampaikan Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) I, Pahala Nugraha Mansury kala berkunjung ke kantor pusat IDN Media, di Jakarta, Kamis (3/2/2022).

"Jadi untuk akuisisi StreetScooter resmi off karena sudah dibeli negara lain," kata Pahala kepada IDN Times.

Baca Juga: Wamen BUMN Ungkap Alasan Pergantian Tiga Dirut BUMN Tambang

Baca Juga: StreetScooter, Perusahaan Mobil Listrik Jerman yang Siap Diakusisi RI

1. Ada campur tangan Singapura dalam akuisisi StreetScooter

Kendaraan listrik dari StreetScooter. (Dok. StreetScooter)

StreetScooter sendiri akhirnya diakusisi oleh Odin Automotive, sebuah perusahaan kendaraan bermotor yang berpusat di Luksemburg.

Odin mengakuisisi StreetScooter dari sang perusahaan induk Deutsche Post DHL. Dukungan akuisisi oleh Odin tersebut datang dari beragam institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, yang salah satunya Spata Capital Management.

"SWF Singapura punya Sparta Capital ini yang mengakuisisi dengan nilai investasi lebih besar pula dari yang ditawarkan ke kita," ucap Pahala.

Adapun perusahaan lain yang ada di belakang aksi akuisisi Odin terhadap StreetScooter adala Hitachi dan Neapco dari Jepang serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik Pemerintah Singapura.

Dengan akuisisi tersebut, Odin Automotive resmi menjadi pengendali StreetScooter, pemilih hak kekayaan intelektual, dan menjadi pemilik seluruh anak usaha StreetScooter.

2. Pahala menyesalkan munculnya kecurigaan rencana IBC mengakuisisi StreetScooter

Kendaraan listrik dari StreetScooter. (Dok. StreetScooter)

Rencana IBC mengakuisisi StreetScooter telah menimbulkan polemik lantaran ditolak oleh beberapa pihak. Penolakan itu berdasarkan kecurigaan bahwa StreetScooter merupakan perusahaan merugi dan tak tepat dijadikan pijakan bagi Indonesia untuk mulai membangun ekosistem EV di dalam negeri.

Hal itu pun disesalkan oleh Pahala. Kegagalan IBC mengakuisi StreetScooter sendiri karena sudah terlewat jadwal yang ditetapkan oleh Deutsche Post DHL selaku pemilik StreetScooter pada November 2021 silam.

"Makanya di Indonesia ini jangan curiga aja akhirnya ternyata diakusisi oleh negara lain," kata Pahala.

Baca Juga: Bahlil Ungkap Rencana RI Caplok StreetScooter, Sindir Ahok?

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya