2 Beban Terberat Garuda Indonesia di Mata Erick Thohir
Erick meminta Garuda Indonesia mengubah model bisnisnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan, ada dua beban terberat yang ditanggung PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk saat ini.
Beban terberat pertama, kata Erick, adalah berkaitan dalam menangani lessor atau pihak yang menyewakan pesawat kepada Garuda Indonesia.
"Sejak awal kami di kementerian meyakini bahwa memang salah satu masalah terbesar di Garuda itu menangani lessor. Di situ ada 36 lessor yang memang harus kita petakan ulang," ungkap Erick, dalam Rapat Kerja (Raker) bersama Komisi VI DPR RI, Kamis (3/6/2021).
Baca Juga: Fakta-fakta Upaya Penyelamatan Garuda Indonesia dari Krisis Keuangan
1. Erick minta Garuda Indonesia melakukan renegosiasi kepada para lessor
Oleh sebab itu, Erick meminta Garuda Indonesia untuk melakukan negosiasi ulang atau renegosiasi kepada para lessor tersebut.
Renegosiasi itu dilakukan kepada semua lessor, baik yang sudah dinyatakan bekerja sama dalam kasus-kasus koruptif dan juga lessor yang tidak terkait dengan kasus-kasus koruptif tersebut.
"Mana lessor yang sudah masuk kategori dan bekerja sama di kasus yang sudah dibuktikan koruptif, nah itu yang pasti kita akan stand still dan bahkan nego keras. Tetapi kita juga mesti jujur memang ada lessor yang tidak ikutan kasus itu, tetapi pada hari ini kemahalan karena kondisi, ini juga yang kita harus negosiasi ulang," tutur Erick.
Baca Juga: Erick Thohir Bakal Pangkas Anggota Dewan Komisaris Garuda Indonesia