TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Erick Thohir Klaim Indonesia Negara yang Merawat Hutan, Benarkah?

Simak data dan fakta soal hutan Indonesia saat ini

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyampaikan keterangan pers di Lobi Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, menyebutkan Indonesia sebagai negara yang masih merawat hutan-hutannya. Menurut Erick, hal tersebut bukanlah klaim sepihak, melainkan berasal dari pengakuan dunia internasional.

"Tentunya alhamdulillh kita masih diakui dunia sebagai negara yang merawat dengan baik hutan-hutannya," kata Erick, dalam acara penanaman pohon BUMN dalam rangka Hari Menanam Pohon Indonesia, Minggu (28/11/2021).

Namun, benarkah apa yang dikatakan Erick tersebut? Mari kita lihat data dan fakta mengenai hutan Indonesia sampai saat ini.

Baca Juga: Forest Watch Indonesia Bantah Klaim Jokowi soal Deforestasi Menurun

1. Deforestasi di Indonesia diklaim mengalami penurunan

Presiden Jokowi hadiri COP26 di Glasgow (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Pernyataan Erick Thohir tersebut sejalan dengan klaim yang pernah disampaikan Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam pidato di Sidang Majelis Umum ke-76 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September lalu. Dalam pidatonya, Jokowi mengklaim deforestasi di Indonesia telah turun signifikan.

"Pada 2020, Indonesia telah berhasil menurunkan kebakaran hutan sebesar 82 persen dibanding tahun sebelumnya. Laju deforestasi turun signifikan, terendah dalam 20 tahun terakhir," ujar Jokowi.

Pidato terkait hal yang sama pun kembali disampaikan Jokowi kala menghadiri KTT COP26 di Glasgow, Skotlandia, beberapa waktu lalu. Adapun pidato Jokowi soal penurunan deforestasi tersebut diambil dari laporan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

KLHK dalam situs resminya menyatakan selama 2019-2020 deforestasi kawasan hutan Indonesia adalah 115 ribu hektare. Angka tersebut memang turun jika dibandingkan 2018-2019 yang sebesar 462,5 ribu hektare.

2. Greenpeace bantah klaim Jokowi soal penurunan angka deforestasi

Ilustrasi Hutan (IDN Times/Sunariyah)

Pidato Jokowi soal penurunan angka deforestasi pun menimbulkan respons dari Greenpeace. Alih-alih mengalami penurunan, data Greenpeace menunjukkan adanya peningkatan deforestasi di Indonesia dari sebelumnya 2,45 juta hektare (2003-2011) menjadi 4,8 juta hektare (2011-2019).

Beda dengan KLHK dan Jokowi, Greenpeace mengambil data forestasi kawasan hutan di Indonesia secara keseluruhan atau dalam periode delapan tahunan. Data itu pun disayangkan Greenpeace mengingat Indonesia sudah memiliki komitmen menekan laju deforestasi.

Tren penurunan deforestasi dalam rentang 2019-2021, tidak lepas dari situasi sosial politik dan pandemik yang terjadi di Indonesia, sehingga aktivitas pembukaan lahan terhambat.

Faktanya selama 2002-2019, saat ini terdapat deforestasi hampir 1,69 juta hektare dari konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) dan 2,77 juta hektare kebun sawit. Selama hutan alam tersisa masih dibiarkan di dalam konsesi, deforestasi pada masa depan akan tetap tinggi.

"Deforestasi di masa depan, akan semakin meningkat saat proyek food estate, salah satu proyek PSN dan PEN dijalankan. Akan ada jutaan hektare hutan alam yang akan hilang untuk pengembangan industrialisasi pangan ini," tutur Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjuntak.

Baca Juga: Erick Thohir Anggap Tudingan Keterlibatan Bisnis PCR Sebagai Fitnah

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya