TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Fakta-Fakta PalmCo, Calon Perusahaan Sawit Terbesar di Dunia

BUMN ini ditakdirkan go public tahun ini

Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Silaturahmi Nasional NasDem, Kamis (2/5/2022). (IDNTimes/Istimewa)

Jakarta, IDN Times - PalmCo ditargetkan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berikutnya yang bakal go public atau IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. Sebelumnya, sudah ada PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) yang mencatatkan saham perdananya di BEI pada Februari 2023.

Sebagai informasi, PalmCo merupakan spinoff Holding PT Perkebunan Nusantara III atau PTPN III yang fokus pada industri kelapa sawit.

Menteri BUMN, Erick Thohir pun mengklaim bahwa PalmCo bakal menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia mengalahkan perusahaan Malaysia, Sime Darby.

"Ini bisa menjadi perusahaan kelapa sawit terbesar. Jadi, lebih besar dari Sime Derby Plantation dari Malaysia dan Golden Agri dari Indonesia. Nah ini tentu tujuan awalnya itu dan inilah kenapa kita ingin mendorong konsolidasi kelapa sawit di PTPN," ucap Erick saat Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (20/3/2023).

Berikut ini beberapa fakta terkait PalmCo yang diklaim Erick bisa jadi perusahaan kelapa sawit terbesar di dunia.

Baca Juga: PalmCo Bakal Jadi Perusahaan Sawit Terbesar Dunia, Kalahkan Malaysia

Baca Juga: Pertamax Resmi Naik! Cek Daftar Harga Terbaru BBM di SPBU Pertamina

1. Rencana IPO molor dari target

ilustrasi IPO (IDN Times/Aditya Pratama)

Erick mengatakan, IPO PalmCo bakal dilakukan pada kuartal-IV 2023. Erick pun menyampaikan update terkini soal rencana IPO PalmCo tersebut.

"Untuk kelapa sawit, kita sedang proses permohonan izin penyusunan PP pembentukan PalmCo. Lalu diharapkan kita bisa di kuartal empat melaksanakan aksi korporasi ini," ucap Erick.

Namun, rencana IPO tersebut sejatinya molor dari target. Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani pada pertengahan tahun lalu pernah mengatakan bahwa IPO PalmCo dilakukan pada pertengahan 2023.

"Proses itu (pembentukan subholding) PalmCo sekarang sedang berlangsung. Paling lambat Oktober tahun ini selesai maka proses persiapan IPO tahun depan, mudah-mudahan kuartal II-2023 atau kuartal-III 2023," kata Abdul Ghani pada 22 Agustus 2022.

Baca Juga: Erick Thohir: Pemerintah China Beli Sejuta Produk Kelapa Sawit RI

2. Targetkan raup dana Rp10 triliun

Ilustrasi Modal. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati molor dari target yang ditetapkan, PTPN III telah menetapkan proyeksi raupan dana dari IPO tersebut. Perolehan dana tersebut bakal digunakan untuk tujuan agar PalmCo bisa berperan lebih besar secara nasional dalam usaha kelapa sawit dan segala turunannya.

"Hitung-hitungan saya Rp5 triliun sampai Rp10 triliun dari IPO itu," ujar Ghani.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya