TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Garuda Indonesia Mau Right Issue, Catat Waktunya!

Garuda Indonesia bakal laksanakan dua kali right issue

Ilustrasi pesawat Garuda Indonesia (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) bakal melaksanakan penerbitan saham baru alias right issue tahun ini. Right issue jadi langkah Garuda untuk kembali memperoleh neraca keuangan positif setelah kemenangan dalam sidang Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Kepastian soal right issue itu disampaikan oleh Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara II (Wamen BUMN II), Kartika Wirjoatmodjo dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VI DPR pada awal Juni lalu.

"Insyaallah apabila nanti proses PKPU bisa mencapai perdamaian dan homologasi, kita melakukan dua kali right issue," kata dia.

Lantas, kapan right issue Garuda Indonesia resmi dilakukan? Berikut penuturan Kartika Wirjoatmodjo yang karib disapa Tiko tersebut.

Baca Juga: Kejagung Tidak Menahan 2 Tersangka Baru Korupsi Garuda

1. Right issue pertama dilaksanakan pada triwulan-III 2022

Maskapai Nasional Garuda Indonesia Yayasan Artha Mask Livery dengan Masker (Dok. Garuda Indonesia)

Menurut Tiko, right issue Garuda Indonesia yang pertama bakal dilaksanakan pada triwulan-III 2022.

"Dengan right issue pertama yang kita harapkan terjadi di triwulan-III, pemerintah akan meng-inject Rp7,5 triliun yang telah disetujui DPR," ucap Tiko dalam konferensi pers virtual, Selasa (28/6/2022).

Right issue ini tentunya akan memengaruhi porsi kepemilikan saham pemerintah di Garuda Indonesia.

Untuk diketahui, saat ini porsi saham pemerintah di Garuda Indonesia adalah 60,54 persen, PT Trans Airways 28,27 persen, dan publik 11,19 persen.

Setelah right issue pertama maka saham yang pemerintah miliki di Garuda Indonesia bertambah menjadi 65 persen.

2. Right issue kedua dilakukan jelang akhir tahun 2022

Pesawat Garuda Airbus A330-900neo (IDN Times/Kevin Handoko)

Kemudian, untuk right issue yang kedua akan dilakukan menjelang akhir tahun ini. Dalam proses right issue kedua, Garuda Indonesia diharapkan mendapat investor swasta yang sanggup membuat neraca keuangan mereka kembali positif.

"Kemudian right issue kedua yang mungkin pada akhir tahun dengan harapan ada pihak swasta yang masuk sehingga harapannya neraca Garuda punya equitas yang positif," ujar Tiko.

Oleh karena itu, angka kepemilikan saham pemerintah akan berkurang seiring dengan masuknya investor baru dalam susunan pemegang saham Garuda Indonesia.

"Pemerintah akan menurun kepemilikannya menjadi 51 persen setelah dua kali right issue, maksimum turun 51 persen. Kita akan lakukan dua kali right issue dan mencari investor strategis ke depannya," kata Tiko.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Equitas Garuda Indonesia Positif Lagi Tahun Depan

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya