HappyFresh Raih Pendanaan Seri D Senilai US$ 65 Juta
HappyFresh tumbuh signifikan dalam 18 bulan terakhir
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - HappyFresh dikabarkan baru saja menerima pendanaan Seri D senilai 65 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau senilai Rp941,9 miliar.
Pendanaan Seri D tersebut dipimpin Naver Financial Corporation dan Gafina B.V serta diikuti juga oleh STIC dan LB. Investor lainnya yang juga berpartisipasi adalah Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund and Z Venture Capital.
Pendanaan ini melebihi target awal dikarenakan permintaan yang signifikan dari investor baru dan lama.
HappyFresh, sebuah startup yang bergerak di sektor pembelanjaan kebutuhan sehari-hari dalam jaringan alias online menjadi primadona, setidaknya dalam 18 bulan terakhir atau selama pandemik COVID-19 menyerang dunia.
Ribuan keluarga memanfaatkan HappyFresh sebagai alternatif paling aman untuk mendapatkan kebutuhan sehari-hari selama pandemik.
"Kami telah beroperasi selama enam tahun terakhir untuk menyediakan bahan makanan segar pilihan dengan kualitas terbaik kepada pelanggan kami. Terutama selama beberapa tahun terakhir, berbagai upaya telah kami lakukan bagi semua keluarga yang telah mempercayai kami untuk mengantarkan bahan kebutuhan ke rumah mereka dengan aman," ujar CEO HappyFresh, Guillem Segara, dalam siaran pers kepada IDN Times, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: CEO HappyFresh Lari Maraton 21 Km untuk Donasi Lawan COVID-19
1. HappyFresh terus mengalami pertumbuhan
Segarra menyampaikan, HappyFresh saat ini telah berada dalam trek yang tepat untuk mencapai profitabilitas jangka panjang.
Hal itu terbukti dengan kemampuan mereka mempertahankan bisnis dalam kondisi dan situasi sulit seperti saat ini.
Segarra mengklaim bahwa pada 2020, traffic HappyFresh tumbuh 10 sampai 20 kali lipat di tiga negara yang menjadi lokasi mereka beroperasi. Pertumbuhan ini ditunjukkan lewat peran HappyFresh meningkatkan perekonomian, terutama dalam hal pertambahan konsumen baru dan konsumen tetap.
Secara tak langsung, capaian itu menunjukkan bahwa HappyFresh ada dalam posisi bagus guna meraih peluang luar biasa dalam industri bahan makanan di Asia Tenggara.
"Kami melihat adanya pergeseran perilaku konsumen yang cukup besar. Tingkat retensi dan frekuensi juga meningkat signifikan sejalan dengan pangsa pasar yang tumbuh konsisten. Kami mengaitkan ini dengan pergeseran besar dalam sisi perpindahan pangsa dari offline ke online," ucap Segarra.
Baca Juga: Wow, 86 Persen Penduduk Indonesia Menggunakan Aplikasi Belanja Online